Way Kanan-PTPN1Reg.7-KebunTubu.
Rabu (14/05/2025) PTPN I Regional 7 Kebun Tulungbuyut melaksanakan kegiatan Field
Day dan Tapping School. Hal ini sangat penting dilakukan untuk lebih meningkatkan
kualitas mutu deresan, memperbaiki Tata Guna Panel (TGP) dan untuk meningkatkan
hasil produksi latek serta
mengingatkan kembali bagaimana pola sadap yang baik dan benar.
Kegiatan ini merupakan
bagian dari pembinaan kepada karyawan khususnya Mandor tentang bagaimana cara
eksploitasi tanaman dengan tetap memperhatikan tata guna panel pada pohon karet.
Acara tersebut
dilaksanakan di Areal TT 2010
Afd V Kebun Tulungbuyut dan dihadiri Manajer
Kebun Tulungbuyut, Bapak Endi Setiawan. SP, Askep Tanaman Wilayah A, Bapak
Adek Irwansyah. SP, Askep Tanaman wilayah B, Bapak Ludy Catur Irawan, SP serta seluruh
Asisten tanaman Wilayah A dan B, Mandor 1 dan Mandor Deres dinas serta borong
wilayah A dan B sebanyak ± 50 peserta.
Bapak Endi Setiawan Manajer Kebun Tulungbuyut yang hadir dalam acara
tersebut menjelaskan tujuan dalam pelatihan ini. “Dalam Pelatihan Tapping School ini diharapkan kepada seluruh peserta harus memahamai tentang manfaat dan pentingnya Tapping School budidaya
tanaman karet ini. Berdasarkan evaluasi internal dan eksternal oleh PT. Socfin Indonesia, mutu
deresan Kebun Tulungbuyut dalam kondisi yang memprihatinkan. Banyak TT muda namun kondisi panel sudah
tidak normatif. Hal-hal yang menjadi penyebab kondisi tersebut ada beberapa hal
diantaranya penggunaan alat yang tidak sesuai, masih kurangnya pemahaman di
kalangan pekerja terkait teknik deres yang baik dan benar, serta tidak
konsisten dalam melakukan pelatihan dan pengawasan di lapangan. Ke depan kita
akan terus melengkapi kekurangan alat dan meningkatkan kemampuan pekerja dalam
melaksanakan deres yang baik dan benar”.
Bapak Adek Irwansyah sebagai Askep tanaman Wilayah A Kebun Tulungbuyut menyampaikan perihal Tata Guna Panel yang berlaku di PTPN I Regional 7, mulai dari posisi dan notasi panel, umur ekonomis tanaman karet, norma pemakaian kulit per bulan serta alat yang digunakan untuk deres karet. Selanjutnya dipraktekkan bagaimana proses buka panel, pindah panel, pasang alat, dan cara menggunakan pisau Pacekung pada tanaman karet UTS.
Bapak Ludy
Catur Irawan, Askep Tanaman Wilayah B Kebun Tulungbuyut juga menegaskan bahwa “ Mandor adalah pemimpin terdepan dalam kegiatan di
Perkebunan karet, jadi sudah selayaknya Mandor memiliki kemampuan dan keahlian lebih. Selain itu diharapkan komitmen dan
konsistensi dari seluruh Mandor untuk Bersama mengawal proses perbaikan yang
sudah disepakati”.
Pada kesempatan sosialisasi tersebut seluruh peserta
diberikan kesempatan untuk bertanya terkait materi yang disampaikan dan
memberikan pengalaman yang sudah pernah mereka lakukan selama ini.
Selanjutnya peserta melaksanakan praktik deres menggunakan
pisau Pacekung dengan didampingi oleh Asisten Afdeling bagian Manajer, Askep Tanaman A dan B ikut serta dalam memantau sejauhmana
pemahaman mandor deres terkait terknik
deresan.
Kemudian berdasarkan hasil evaluasi oleh Asisten yang mendampingi dalam pelatihan tersebut dijumpai masih banyak Mandor yang belum mengerti bagaiman terknik deresan yang baik dan benar. Selain itu mereka belum meyakini bahwa Teknik yang dipelajari ini merupakan Teknik yang sudah teruji untuk mendapatkan hasil produksi yang baik dengan tetap menjaga kualitas.Sekira Pukul 17.25 WIB, Acara ditutup oleh Manajer dengan menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta atas partisipasinya dan mengingatkan untuk terus bersemangat melakukan perbaikan demi masa depan serta keberlangsungan Perusahaan yang kita cinta.(HUMAS PTPN1).