Beberapa Persyaratan yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Planter
- Mencintai Pekerjaannya,
Untuk menjadi seorang planter yang sejati (tangguh dan andal),
pertama kali yang hams dilakukan seorang planter adalah
mencintai pekerjaannya.Untuk mendapatkan sukses dalam bidang usaha
perkebunan karet mula-mula seorang planter harus berminat dalam bidang perkebunan
karet. Alasannya sederhana saja. Kalau seorang planter tidak menikmati bidang perkebunan
karet, seorang planter tidak mungkin mengelola kebun karet dengan baik. Ini
merupakan prinsip mutlak.Dan rasa cinta yang besar atas pekerjaan di bidang karet
membuat seorang planter tidak keberatan untuk selalu bangun pagi. Dengan senang
hati mereka bekerja keras sepanjang hari selama bertahun-tahun (sebenarnya
mereka tidak pernah merasa “bekerja keras”, sebab yang dilakukan adalah apa
yang memang “disukai”). Dengan gembira pula mereka menuai buah-buah kerja
kerasnya dalam bentuk pundi-pundi kekayaan yang semakin besar (karena hasil
yang optimal), mengalami kenaikan pangkat dan gaji karena prestasi kerja yang
menakjubkan.Pekerjaan di bidang perkebunan karet itu memberikan gairah hidup
bagi dirinya. Karena, pekerjaan itu telah menjadi habitus, menjadi bagian dan napas hidupnya.
Karena, pekerjaan itu mereka anggap mulia. Karena, mereka tidak lagi bekerja
untuk memperoleh uang, tetapi untuk memperoleh hal-hal yang tidak bisa dibeli
dengan uang (cinta, kemuliaan, kehormatan, dsb).Seorang planter yang bekerja
dengan penuh rasa cinta akan jauh berbeda dengan mereka yang bekerja karena
uang semata. Jika kita mencintai apa yang kita kerjakan sehari-hari, kita dapat
meraih hasil yang terbaik.Kita banyak melihat planter bekerja lebih keras dan
lebih lama seakan tidak kenal lelah. Kuncinya adalah bahwa dia benar-benar
menyukai pekerjaannya dan sangat menikmatinya. Bisa jadi menurutnya, dia tidak
sedang bekerja tapi dia sedang melakukan kesenangannya, dia sedang melakukan
hobinya.Jika seorang planter mencintai pekerjaannya, pastilah ia tak
akan merasa pernah bekerja, bahkan sehari sekali pun karena semuanya didasari
dengan cinta jadikan segala sesuatu itu hobi. Jika seorang planter bekerja
sesuai dengan bidang ia sukai, berarti ia sudah menapak di jalan
kesuksesan.Planter yang mencintai pekerjaannya, bekerja dengan ikhlas dan sepenuh
hati sehingga membuat ia selalu bersemangat seakan-akan disuntik oleh energi
yang tidak pernah habis. Pekerjaan yang merupakan ekspresi diri kita yang
selalu memunculkan ide-ide baru untuk berinovasi, pekerjaan yang begitu
mempesona dan menarik perhatian kita sehingga membuat kita lupa waktu. Jika
seorang planter memulai atau menjalankan usaha di bidang perkebunan karet, ia
akan mencurahkan sepenuhnya waktu dan energi untuk memulai sebuah usaha dan
membangunnya menjadi usaha yang berhasil. Jadi sangatlah penting jika seorang
planter sangat mencintai dan menyukai secara mendalarn apa yang ia kerjakan.
- Mengetahui dan memahami tentang Agronomi,
Agronomi adalah cabang ilmu pertanian yang berkenaan dengan teori
dan praktik produksi tanaman dan pengelolaan tanah secara ilmiah. Seorang
planter mutlak menguasai agronomi. Penguasaan agronomi ini dapat diperoleh
melalui pengalarnan kerja dan melalui pendidikan tinggi di bidang
pertanian.Dengan menguasai agronomi, seorang planter dapat menerapkan sistem
manajemen tanaman yang baik, yaitu pengelolaan tanaman di lapangan yang
berdampak paling banyak terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman karet.
Tindakan manajemen tanaman meliputi pembukaan lahan untuk pembibitan dan
pemeliharaan pembibitan karet, penanaman tanaman penutup tanah kacangan,
penanaman karet, pemeliharaan tanaman yang terdiri dari pemeliharaan
tanaman sebelum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM),
pengendalian hama, penyakit, dan gulma, pernupukan, panen dan pengangkutan
produksi.Pemahaman tentang agronomi memudahkan seorang planter dalam
melaksanakan perkerjaannya (membuat rencana kerja, anggaran, mengawasi
pelaksanaan pekerjaan, mengajukan permintaan bahan pertanian termasuk pupuk,
dan sebagainya).
- Memiliki pengetahuan tentang bangunan,
Kebun memerlukan berbagai macam bangunan seperti perumahan
karyawan, kantor afdeling, kantor kebun, pos satpam, balai karyawan, rumah
hujan, masjid, gereja, dan sebagainya dan sudah tentu bangunan yang telah lama
digunakan membutuhkan perbaikan, demikian juga dengan infrasktruktur seperti
jalan. Seorang planter dituntut untuk memiliki kemampuan menghitung kebutuhan
bangunan di wilayah kerjanya berdasarkan jumlah tenaga kerja yang tersedia dan
kondisi wilayah kerjanya, biaya setiap unit bangunan dan menghitung biaya
perbaikannya.Dengan adanya sarana yang baik, akan mendorong karyawan untuk
bekerja lebih giat dan akhirnya berdampak positif kepada produksi.
- Menyukai Matematika,
Matematika tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari seorang
planter misalnya untuk menghitung kebutuhan pupuk atau bahan-bahan kimia dalam
satu periode tertentu, pemakaian pupuk dan bahan kimia untuk sekali aplikasi,
menghitung kebutuhan truk pengangkutan produksi, menghitung kebutuhan tenaga
kerja, menghitung daftar upah, analisis biaya, sampai dengan pembuatan anggaran
tahun.Dengan penguasaan matematika yang baik, angka-angka yang “aneh” dapat
dengan cepat diketahui dan kesalahan perhitungan dapat diperbaiki sebelum
dilaksanakan atau dilakukan pembayaran.
- Memiliki kemampuan komunikasi yang baik,
Mengingat seorang planter sering berhubungan dengan berbagai pihak
dan golongan seperti karyawan, instansi pemerintahan (dinas tenaga kerja, dinas
perkebunan, Badan Pertanahan Nasional), dan masyarakat sekitar kebun serta
tidak terlepas dari permasalahan yang ada, maka kemampuan berkomunikasi yang
baik dengan semua pihak sangat membantu seorang planter dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari.Untuk meningkatkan disiplin kerja sekaligus produktivitas,
seorang planter harus mampu memberikan bimbingan dan motivasi kepada
bawahannya. ini dapat terwujud jika seorang planter memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.Demikian juga dengan masyarakat sekitar kebun, masyarakat
sekitar kebun perlu mendapat pembinaan, penjelasan tentang manfaat keberadaan
kebun, program-program kebun seperti sosialisasi ganti rugi lahan, kemitraan,
dan lain-lain. Hal ini penting, jika mereka telah mengerti tentang manfaat
keberadaan kebun maka masyarakat sekitar kebun dengan sepenuh hati dan dengan
sendirinya akan mendukung program manajemen kebun.Hubungan dengan instansi dan
pemerintah daerah juga tidak kalah pentingnya terutama kaitannya dengan
perizinan seperti izin lokasi, izin usaha perkebunan, izin pendaratan alat
berat, pelaporan kegiatan kebun, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya.
Oleh karena itu, komunikasi dengan instansi terkait harus tetap dibina.
- Mengetahui Astrologi,
Astrologi adalah ilmu perbintangan yang dipakai untuk meramal dan
mengetahui tentang keadaan cuaca.Keadaan cuaca berkaitan dengan pola curah
hujan. Pemanfaatan data pola curah hujan berkaitan dengan bermacam-macam aspek,
seperti penggalian produksi, pembukaan areal, penanaman, pemupukan,
tindakan-tindakan pemeliharaan, dan tindakan-tindakan lainnya.Pembukaan areal
harus dilaksanakan pada musim kering, sedangkan penanaman sebaiknya dilakukan
pada periode curah hujan sedang. Jika hujan relatif merata distribusinya,
penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun.Pemupukan yang tepat juga harus
dikaitkan dengan pola curah hujan. Pemupukan dilaksanakan pada bulan-bulan yang
curah hujannya tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Bila terlalu
tinggi, pupuk tercuci dan hilang sebagian, sedangkan bila terlalu rendah
(kering) pupuk tidak larut sehingga yang terserap oleh akar hanya sedikit.Pada
pengendalian gulma dan hama secara kimiawi, penyemprotan pestisida jangan
dilakukan bila hari hampir hujan, apalagi di waktu hujan, karena pestisida yang
disemprotkan akan terbawa air atau tercuci sehingga efektivitas penyemprotan
menurun dan hasilnya mengecewakan.Pengolahan tanah hendaknya dilakukan pada
waktu curah hujan sedang. Bila terlalu kering, agregat (partikel
yang terhimpun dalam suatu kelompok) tanah akan menjadi padat (kompak).
7.
Mempunyai hobi dengan
mesin-mesin,
Kecintaan atau hoby seseorang itu berbeda beda, baik
tekhnik mesin otomotif maupun elektronik
8.
Menyukai pekerjaan
administrasi,
Memahami fungsi microsoft office, Kemampuan komunikasi yang
baik, Kemampuan menulis, Manajemen waktu yang baik, Memperhatikan detail dan
ketelitian.
9.
Lancar mempergunakan
komputer,
Dapat mengoprasikan dan menjalankan komputer dengan baik,
memahami office baik membuat atau mengerjakan sesuatu pekerjaan serta dapat
memperbaiki apa bila terjadi sesuatu pada komputer ataupun pada sistem kerja
(keadaan ringan)
10.
Menyukai riset
(penelitian),
Ide serta inovasi
yang telah melalui penelitian dan dapat Mengaktualisasikan gagasan besar
menjadi aksi nyata,
riset atau penelitian dalam suatu bidang sangat
mendukung karyawannya untuk berpikir inovatif serta mengeksekusi ide mereka
kedalam bentuk tulisan ilmiah, tulisan blog, maupun membuat kegiatan diskusi
ringan ‘brown bag’. seorang peneliti harus mempercepat proses riset, itu
artinya mereka akan membaca buku atau jurnal baik melalui buku, media, maupun
dari web yang dapat diakses melalui komputer.
11.
Mempunyai jiwa
penjelajah,
Mempunyai jiwa penjelajah, Jika ada waktu luang, sesekali cobalah untuk menjelajah baik dengan kendaraan kesayangan Anda maupun dengan berjalan kaki, Pilih lokasi yang tidak jauh dari rumah, kebun adalah salah satu lokasi dimana kita melakukan aktifitas pekerjaan, hal ini dilakukan agar dapat mendekatkan diri dan kecintaan kita terhadap Planters, serta mampu menguasai dan mengetahui lingkungan kerja kita.
12. Dan mampu bertindak seperti seorang dokter.
A. Memiliki kompetensi tinggi Seorang
dokter haruslah kompeten, artinya ia memiliki kemampuan dalam bidang medis dan
selalu menjaga kompetensinya seiring berkembangnya jaman. Karena dokter yang
tidak kompenrn dapat menyebabkan kematian ataupn kecelakaan pada pasien. John
R. William dalam buku Medical Ethics Manual (2005) menyebutkan bahwa seorang
dokter harus memiliki kompetensi tinggi baik pengetahuan ilmiah, keterampilan
teknis, pengetahuan etis keterampilan, juga tingkah laku.
B.
Rasa empati dan belas kasihan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dalam Kode Etik
Kedokteran Indonesia Pasal 8 menyebutkan bahwa: "Seorang dokter wajib,
dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara kompeten dengan
kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion)
dan penghormatan atas martabat manusia." Artinya seorang dokter harus melakukan
pengobatan secara kompeten, namun memberikan kebebasan dan kasih sayang
terhadap pasiennya. Di mana dokter secara responsif menanggapi kebutuhan
pasien, memberikan pertolong darurat berdasarkan perikemanusiaan, dan bisa
menempatkan diri sebagai orang lain.
C. Kemampuan komunikasi yang baik Seorang dokter harus memiliki kemampuan komunikasi yang
baik, dan bersikap ramah kepada pasiennya. Komunikasi diperlukan dalam
mendiagnosis pasien, penyampaian informasi kepada pasien, dan pemahaman pasien.
D.
Rasa empati dan belas kasihan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dalam Kode Etik
Kedokteran Indonesia Pasal 8 menyebutkan bahwa: "Seorang dokter wajib,
dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara kompeten dengan
kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion)
dan penghormatan atas martabat manusia." Artinya seorang dokter harus
melakukan pengobatan secara kompeten, namun memberikan kebebasan dan kasih
sayang terhadap pasiennya. Di mana dokter secara responsif menanggapi kebutuhan
pasien, memberikan pertolong darurat berdasarkan perikemanusiaan, dan bisa
menempatkan diri sebagai orang lain.
E. Kemampuan komunikasi yang baik Seorang dokter harus memiliki kemampuan komunikasi yang
baik, dan bersikap ramah kepada pasiennya. Komunikasi diperlukan dalam
mendiagnosis pasien, penyampaian informasi kepada pasien, dan pemahaman pasien.
F. Keinginan yang tulus Pengurus
Besar Ikatan Dokter Indonesia dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia Pasal 14
menyebutkan bahwa: "Seorang dokter wajib bersikap tulus da memergunaakan
seluruh keilmuan dan keterampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia
tidak mempu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan
pasien/keluarga, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian
untuk itu." Artinya dokter harus melayani pasien dengan tulus dan
mengerahkan seluruh kemampuannya sepenuh hati. Dengan keinginan yang tulus,
dokter akan lebih mudah memahami pasien dan juga dapat melakukan pengobatan
dengan baik. Profesional Seorang dokter harus bersikap profesional sesuai
dengan yang tercantum dalam kode etik kedokteran dan sumpah dokter yang telah
diucapkan.
G. Sikap profesional artinya
seorang dokter melakukan tindakan yang berdasarkan kebaikan pasien dan
menghindari kemungkinan buruk yang akan menimpa pasien, menghormati hak-hak
pasien, mengabdi berdasarkan perikemanusiaa, dan menjalankan tugasnya dengan
jujur, adil, juga penuh kasih sayang.
H. Memberikan pelayanan kesehatan secara holistik Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan holistik artinya dokter wajib memperhatikan keseluruhan aspek pelayanan kesehatan, baik fisik maupun psikis, kondisi sosial, dan budaya, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejadi masyarakat. Artinya dokter tidak hanya mendiagnosa dan mengambil tindakan kepada pasien berdasarkan satu aspek saja. Namun, harus memperhatikan keseluruhan aspek yang berlaku dalam lingkungan keberadaannya. Memperlakukan pasien dengan hormat Seorang dokter harus bisa bersikap hormat terhadap pasien dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, di mana semua pasien adalah sama tanpa terkecuali. Seorang dokter juga dapat menghormati pasien dengan cara meminta izin pasien maupun keluarga dalam melakukan tindakan medis. Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien dan martabat manusia sebagai makhluk hidup insani. Seorang dokter juga wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang sifatnya memuji diri.
I. Jujur dan terbuka Seorang dokter haruslah jujur dan terbuka kepada pasiennya. Dokter harus secara jujur memberitahukan kondisi pasiennya baik berupa hal baik maupun hal buruk. Namun, dalam penyampaiannya dokter memerlukan kemampuan komunikasi agar informasi bisa diterima pasien dengan baik.
No comments:
Post a Comment