PENCARIAN

KEJAR KETERTINGGALAN PRODUKSI UNIT TUBU

 

Way Kanan-PTPN7-Tubu

Pembinaan, pengawasan dan ketegasan dalam memimpin merupakan tolak ukur keberhasilan dalam menjadi seorang pemimpin.

Salah satu penegasan Manajer Unit Tubu Ilfendri, SP dalam rapat tindak lanjut hasil produksi PTPN7 unit tubu pada TW I tahun 2022 yang dilaksanakan di mess tanggal 14 maret 2022.

Dalam acara tersebut dihadiri amnajer Unit Tubu, Askep Tanaman wilayah A, Silvana Yoga, SP seluruh Asisten Tanaman wilayah A, Mandor Besar Wilayah A. (wilayah terdiri Afdeling I sd IV).

Pemaparan sambutan Askep Tanaman Silvana Yoga dihadapan peserta mengatakan : “Seorang pemimpin harus memiliki jiwa dan prinsip yang tegas dalam memimpin, tegas dalam memberi tindakan atau memerintah terhadap anak buah (Penderes), dapat melihat kedepan untung rugi dalam usaha, terutama memperhitungkan tenagakerja yang ada dihanca dengan hasil produksi yang diperoleh pada hari itu dari jumlah hanca yang dikerjakan sesuai atau tidak, mengefisienkan jumlah hanca dengan tenaga kerja, untuk apa tenaga banyak apabila produksi yang dihasilkan tidak semaksimal mungkin, persempit dengan jalan mengurangi penderes lalu jumlah pohon perhanca diperbanyak, dengan begitu dalam pengawasan terhadap penderespun lebih efektip terjangkau seluruhnya sehingga dapat menekan kecurangan yang dilakukan oleh penderes”.

“Sebagai mandor besarpun harus dapat memperhitungkan dan menentukan berapa jumlah mandor deres yang lebih baik, dengan melakukan pengurangan atau penyempitan anggota mandor deresnya”.

“lakukan pembinaan terus menerus ini kunci utama untuk menjadikan tenaga kerja yang handal dan berkualitas, apa bila terjadi losis produksi pada angkutan produksi dari afdeling atau lokasi menuju pabrik, segera lakukan pengawasan dan tindakan yang tepat oleh mabes”.

“Waktu jam pungutpun tetap dengan aturan, walaupun keberangkatan sepagi mungkin dan menggunakan tenaga pembantu sehingga selesai lebih awal, akan tetapi pada saat pungut latexpun tetap dengan waktu pungut yang telah ditetapkan, semisal pukul 13.00 wib hal ini bisa saja berubah dengan keadaan cuaca seperti hujan tiba tiba maka segeralah pungut latek hasil sadapan sehingga tidak terbuang sia sia oleh air hujan”.

“Untuk  saat hujan pagi, tenaga borong diusahakan hanca tetap dapat tertutupi sehingga dapat semaksimal mungkin produksi dapat dihasilkan itu adalah tugas seorang mabes”.


Pada sambutan dan arahan yang disampaikan Manajer unit tubu Ilfendri mengatakan, “Pada bulan Maret ini diharapkan untuk mendapat kenaikan produksi yang signifikan, sehingga dapat menutupi ketertinggalan target produksi bulan yang lalu dan untuk menutupi kekurangan yang akan datang, lalu bagaimana upaya yang dapat kita lakukan? Hanya dengan kekompakan dari semua unsur pimpinan dibagian masing masing yang dapat menciptakan itu semua, jangan kendor tingkatkan terus kinerja kalian”.

“Kunci dari semua itu ada pada Asisten bagian dan Juga Mandor besar disemua bagian, saya (Manajer) sangat malu dengan melihat produksi dari GTT Saat ini hanya 25 gram yang dihasilkan sama halnya dengan TM I itu tidak masuk akal, unit tubu dari produksi yang ditargetkan 1.300 kg per hektar hanya tercapai 70%, kenapa dengan adanya kejadian seperti ini sebagai pimpinan tetap tenang adem ayem seolah tidak ada kegemasan atau rasa geram untuk meningkatkan produksi yang tercapai saat ini? Seharusnya sebagai pimpinan melihat situasi seperti ini langsung ambil tindakan yang cepat tegas dan terukur untuk mengatasi hasil produksi yang didapat saat ini”.


“Mengapa dengan kejadian seperti ini tetap dibiarkan saja ? sebenarnya kuncinya ada pada mandor besar dan mandor deres yang memahami dan mengetahui hal dilapangan terutama produksi dilapangan, mandor besar maupun mandor deres diminta untuk bertindak tegas dan memiliki power dalam memerintahkan pada pekerjaan dilapangan sehingga tidak diremehkan oleh penderes atau anak buah”.

“Dengan memiliki Power sebagai seorang pemimpin serta tegas dalam tindakan, saya yakin kekurangan produksi untuk saat ini dapat kita atasi”.

“Lalu bagaimana seorang mabes dan mandor deres dapat memonitor keberangkatan tenaga kerja yang masuk?, terutama mandor datang lebih awal untuk memonitor kehadiran anak buahnya pada hari itu dilokasi atau jalan masuk lokasi tap yang dikerjakan atau dideres, lalu mengecek pada lokasi kerja atau hancanya  ada atau tidak orang tersebu atau bisa jadi dapat mengetahui apa bila ada tenaga yang tidak dikenal menderes pada hanca tersebut, dan apabila hal itu tidak dilakukan maka akan muncul tenaga tenaga siluman yang tidak diketahui darimana masuk serta menderes pada tap tersebut bergabung dengan tenaga penderes yang terdaftar”,

“Untuk mandor besar wajib dapat melakukan pengecekan anak buah minimal satu mandor dalam satu hari agar dapat mengetahui dari jumlah tenaga kerja serta dapat meminimalkan kehilangan produksi yang dilakukan pekerja atau penderes tersebut”.

“Bagai mana dalam mengontrol atau mengecek penderes pada hancanya? Lihat isi mangkoknya, latek benar masuk kedalam mangkok atau tidak? (latek mengalir pada parit deresan atau menyimpang), lihat sadapannya benar disadap dari atas sampai bawah atau tidak? (hanya dideres ujung atas dan ujung bawah), cek semua pohon apakah selesai deres seluruh atau ada yang sengaja ditinggal tidak deres, cek mangkok miring atau tidak untuk menjaga kualitas DRC, lalu cek alat deres, dari pisau deres yang tajam (tidak tumpul) keberhasilan dalam penggalian produksi”.

“Sebagai mandor deres setelah selesai pungut latek segera cek hanca pada lokasi yang disinyalir melakukan penyimpangan produksi, apabila ditemukan hal tersebut (Sengaja/tertinggal tidak dipungut/untuk kepentingan pribadi penderes) segera ambil tindakan tegas terhadap pemilik hanca tersebut”.

“Untuk mutu DRC dapat dilakukan dengan UGU secara bergilir, dan untuk meminimalkan kehilangan produksi dapat dilakukan dengan UPP, pada angkutan mandor besar mencatat setelah dibuat PB39/PB40 latek diukur/colok pada tower/bak tengki dimobil latek hasil timbang dilokasi pengumpulan produksi/STL kemudian mencatat hasil timbang yang diterima timbangan pabrik, hal ini dapat menutup ruang gerak kecurangan dan penyimpangan (dilarikan tempat lain)  hasil produksi yang dihasilkan penderes”. Beberapa poin yang disampaikan Manajer Unit Tubu Ilfendri, SP.

Poin utama dalam pertemuan tersebut adalah menitik beratkan pada Akhlak yang ada pada diri masing masing sebagai anggota dalam organisasi/kelompok kerja, Keberhasilan suatu organisasi akan tercipta apabila yang didalamnya  terdiri dari anggota anggota/SDM yang berakhlak.


Jur/Tubu/SDM/2022.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog