Way Kanan - PTPN7-Tubu. AKHLAK diharapkan tidak hanya menjadi sekedar jargon atau tag line, lebih dari itu, sebagai budaya di semua BUMN untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan kontribusi terbaiknya bagi Bangsa, Negara serta masyarakat lingkungan.
AKHLAK merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Dalam Islam, kata akhlak bahasa Arab berasal dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, perangai, atau tabiat.
Sedangkan menurut Imam Al Ghazali, akhlak merupakan tingkah laku yang melekat pada diri seseorang yang dapat memicu perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Dalam konteks Indonesia, kata akhlak telah diadopsi secara umum menjadi budi pekerti dan tingkah laku. Konteks positif itulah akhlak selaras dengan makna positif AKHLAK yang ditetapkan menjadi core values.
Penerapannya haruslah dilaksanakan di semua level mulai dari yang tertinggi sampai ke tingkat pelaksana, diharapkan budaya AKHLAK ini dapat berkontribusi pada tidak hanya pengelolaan organisasi, tapi lebih jauh diharapkan berkontribusi pada peningkatan kinerja perusahaan.
Namun dalam konteks budaya perusahaan secara umum, tidak semua budaya perusahaan berkekuatan positif, seperti halnya budaya manipulatif, korupsi, takut mengambil risiko, silo, lambat mengikuti perubahan itu adalah merupakan beberapa contohnya saja.
Budaya perusahaan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan demikian juga kinerja organisasi yang berkelanjutan. Budaya organisasi dapat meliputi 3 aspek yaitu berharga, langka, dan tidak dapat ditiru dengan sempurna.
Dalam penerapan prilaku budaya AKHLAK dapat meningkatkan kinerja setidaknya melalui dua saluran yaitu koordinasi dan kontrol yang perlu untuk ditingkatkan di dalam perusahaan, peningkatan keselarasan tujuan antara perusahaan dan stakeholder, peningkatan produktivitas serta perilaku karyawan diluar maupun dalam pekerjaan.
Budaya perusahaan membantu karyawan untuk berinteraksi dan terlibat satu sama lain, dengan demikian meningkatkan pemanfaatan berbagi informasi. Hal ini terwujud dalam nilai Amanah, harmonis dan Kolaboratif.
Budaya Perusahaan penting karena dapat memotivasi karyawan untuk berkomitmen pada tujuan bersama, Ini tercermin melalui nilai Amanah dan Loyal. BUDAYA AKHLAK juga harus selalu tercermin dalam langkah langkah strategi perusahaan.
Misalnya, strategi yang dilakukan disetiap bagian dengan bersaing secara sehat dengan cara berinovasi dibanding dengan bersaing melalui perang wajah dan suara (saling menyalahkan) dengan bagian atau unsur pimpinan lain, dan selalu memfasilitasi komunikasi dan koordinasi penanganan setiap terjadi kesalahan, dengan demikian akan meningkatkan kinerja perusahaan. Tanpa melaksanakan sistem kontrol yang baik maka, baik perusahaan maupun organisasi akan kesulitan untuk melangkah lebih baik dari sebelumnya, dengan menerapkan budaya perusahaan maka akan meningkatkan koordinasi dan kontrol di dalam perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan kinerja dalam suatu organisasi.
Kontrol yang didukung oleh sistem, struktur organisasi dan tata kelola yang baik adalah salah satu contoh sistem kontrol. Namun, dalam praktiknya tidak selalu semuanya berjalan sebagaimana harusnya.
Dalam hal ini, budaya perusahaan yang kuat melibatkan komitmen semua pemangku kepentingan utama dalam perusahaan, manajemen, karyawan, dan pelanggan.
Secara kolektif, budaya perusahaan yang baik akan memotivasi karyawan untuk bekerja menuju tujuan perusahaan dan dengan demikian meningkatkan nilai perusahaan serta kinerja keuangan.
Di sisi lain, budaya yang buruk dapat menjadi hambatan untuk menuai keuntungan bagi perusahaan.And@.
No comments:
Post a Comment