PENCARIAN

"Knowledge Transfer" TRANSFER PENGALAMAN

Way Kanan-PTPN7-Tubu.

Knowledge Sharing (KS) didefinisikan sebagai sebuah pertukaran pengetahuan antar dua individu satu orang yang mengkomunikasikan pengetahuan, sedangkan seorang lainnya mengasimilasi pengetahuan tersebu.

Fokus utama dari knowledge sharing dari masing-masing individu yaitu mampu menjelaskan, mengkodekan dan mengkomunikasikan pengetahuan kepada orang lain, kelompok, dan khususnya kepada organisasi.

Knowledge sharing dapat terjadi diantara individu, di dalam dan diantara tim, antara unit organisasi, dan antara organisasi.

Definisi diatas diperluas lagi dengan pernyataan bahwa knowledge sharing merupakan proses dimana individu secara kolektif dan iteratif memperbaiki sebuah pemikiran, gagasan, atau saran sesuai dengan petunjuk dari pengalaman individu.

Knowledge Transfer, yaitu bagaimana memotivasi seseorang untuk mau membagi pengetahuannya.

Knowledge Transfer (KT) merupakan proses untuk memindahkan pengetahuan dari individu yang disebut sebagai sumber pengetahuan (kontributor pengetahuan) ke penerima pengetahuan, yang nantinya pengetahuaan tersebut akan digunakan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh penerima pengetahuan.

Fokus dan tujuan utama mencari komunikasi pengetahuan antara individu, kelompok, atau organisasi dengan sedemikian rupa.

Sebenarnya, pengetahuan tidak dapat dibagi, karena pengetahuan memiliki konteks tersendiri, dimana penerima menafsirkannya dalam latar belakang masing-masing yang berbeda-beda pula, serta didasari oleh adanya beberapa kelemahan dalam transfer pengetahuan, yaitu misalnya kesalahan pada berbagai faktor eksternal, seperti diantaranya mengenai masalah dalam berkomunikasi, bahasa, salah penafsiran, teknologi dan teknik yang digunakan.  Transfer pengetahuan sangat penting. Karena setiap pendekatan yang dilakukan untuk memecahkan masalah atau keterampilan operasi akan diciptakan kembali, dan membutuhkan pengetahuan yang diperlukan.

Memang, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa transfer pengetahuan adalah proses yang paling mendasar dari sebuah peradaban. Tentu saja, karena transfer pengetahuan merupakan fokus utama dari sebuah pembelajaran, yang sangat penting untuk kemajuan bersama suatu organisasi.

Knowledge Transfer (KT)  ini dapat dilakukan secara resmi atau non formal seperti :

1 Training Pelatihan Karyawan Baru (Orientasi)

2 Training Promosi Jabatan

3 Training Rotasi Jabatan

4 Diskusi dan Tukar Pikiran

5 Dan lainnya.

Knowledge Transfer (KT)  dipergunakan untuk memperlancar pertumbuhan bisnis, meningkatkan efektivitas dan produktivitas, memperbesar Pendapatan dan Profit, yang mana semuanya berperan dalam Kesinambungan (Sustainable), Kinerja (Performance) dan Inovasi (Innovation).

Didalam Transfer Knowledge ada yang namanya Groupware,  Groupware adalah perangkat lunak komputer yang dirancang untuk membantu orang yang terlibat dalam suatu tugas bersama agar mencapai tujuannya. Salah satu definisi paling awal tentang “collaborative sofware” adalah “proses-proses kelompok secara sengaja ditambah perangkat lunak untuk mendukungnya”.

Maksud rancangan dari collaborative software (groupware) adalah mengubah cara berbagi dokumen dan rich media untuk memungkinkan terjadinya kolaborasi tim yang lebih efektif.

Beberapa contoh aplikasi Groupware yang digunakan dalam Transfer Knowledge adalah sebagai berikut :

a.  Email merupakan groupware tersukses yang ada. Email termasuk jenis komunikasi yang asynchronous (berbeda waktu) dan remote  (berbeda tempat). Komponennya terdiri dari alamat tujuan (To), salinan (Cc) juga disertai dengan penanda waktu kirim.

b. Newsgroups and work-flow systems, mengumpulkan, mengatur, mengelola, dan berbagi berbagai bentuk informasi.

c.  Chat rooms, Suatu ruang pertemuan yang dirancang menggunakan peralatan komputer untuk  pertemuan tatap mata. Rancangan ruang ini dapat berbentuk U atau C yang diatur mengelilingi layar monitor dan masing-masing peserta mempunyai masing-masing monitor. Sistem ini mendukung beberapa bentuk pekrjaan seperti penggunaan terminal secara pribadi dan sub group pada kegiatan teleconferencing atau email.

d. Video communication, Untuk berkomunikasi di antara beberapa orang yang terpisah secara lokasi memerlukan biaya yang tidak sedikit serta waktu tempuh yang tidak singkat. Untuk memenuhi kendala tempat, waktu dan biaya tersebut diatasi dengan teknologi video konferensi yang berbasis teknologi satelit. Masing-masing lokasi dalam sebuah sistem video konferensi membutuhkan sarana untuk mengirim dan menerima video yang dikirim melalui satelit.

e.    Knowledge sharing, pengguna dapat mengakses dokumen bersama atau aplikasi dari komputer masing-masing secara bersamaan di waktu real-time.

f.   Group calendaring and scheduling, awalnya alat ini digambarkan sebagai “sistem pertemuan elektronik,” dan dibangun menjadi ruang pertemuan. Kamar khusus ini biasanya memiliki proyektor video yang saling terkait dengan banyak PC, namun sistem pertemuan elektronik telah berkembang menjadi berbasis web, kapanpun, sistem tempat apapun yang akan mengakomodasi peserta pertemuan “terdistribusi” yang mungkin tersebar di beberapa lokasi.

(HUMAS-PTPN7-TUBU).


No comments:

Post a Comment

Search This Blog