Beliau
meminta kepada kita semua untuk fokus kepada niat baik dalam menjalankan tugas.
Dari aspek teknis, beliau percaya dengan kompetensi kita dalam menjalankan
proses operasional bisnis. Namun, dia juga merasa kecewa karena pencapaian
produksi secara keseluruhan masih belum mampu menembus RKAP. Beliau menyebut
RKAP adalah janji yang sudah diperhitungkan dengan matang dan mempertimbangkan
dari semua aspek pendukungnya. Janji adalah utang. dan utang harus ditagih
setiap pagi dan petang.
Mengutip
dari pesan Komisaris Utama Holding Perkebunan Nusantara Bapak Zulkifli Zaini
dalam hal “Bagaimana kita bisa membayar utang janji RKAP itu”. Seperti yang selalu
dan terus saya sampaikan, beliau juga meminta kita untuk jangan terlalu banyak
berteori, jangan bermain-main di area aman dan jangan pernah berhenti melakukan
perubahan.
Jika menemui
situasi stagnan, beranikan diri menghadapi dan mengambil risiko selagi dalam koridor
yang dibenarkan. Tiga kunci dalam mengejar RKAP. Yakni, ke satu: Eksekusi! Kedua:
Eksekusi! Ketiga: Eksekusi!” ‘Arlinya, ayo berbuat, berbuat, dan berbuat.
Sebab, ketika kita hanya menjalankan rutinitas tanpa melakukan inovasi nyata,
RKAP hanya akan menjadi impian belaka.
Direktur PTPN VII mengajak kita semua para insan utama
PTPN VII untuk memedomani apa yang disampajkan oleh Dewan Komisaris tersebut.
Pesan terakhir beliau; "Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa menjanjikan
kemudahan dalam setap kesulitan. Yakinilah, janji Tuhan itu dengan penuh
kesungguhan.” Mari kita perbaiki niat kita, perbaiki kinerja kita, perbaiki perilaku
kita, untuk bisa berkontribusi kepada kemajuan PTPN VII.@ (HUMAS PTPN VII).
No comments:
Post a Comment