PENCARIAN

PEMBINAAN DAN PERBAIKAN KUWALITAS MUTU KERJA.

Way Kanan-PTPN7.Sosialisasi cara sadap yang baik dan benar.
Senin 10 Pebruari 2020 Manajer unit tulungbuyut mengadakan sosialisasi bersama karyawan penyadap wilayah B di afdeling VII.
Sosialisasi dimulai pukul 10.15 wib, lokasi di STL Afdeling VII, dihadiri oleh Askep tanaman wilayah A Irda Irnawan, SP, Askep tanaman wilayah B  Joko Bintoro, SP, semua mandor sadap dinas dan borong dan karyawan penyadap dinas dan borong dihadiri tidak kurang dari 100 karyawan,  Manajer Hendra Putra, SP, menjelaskan dan mencontohkan cara penyadapan yang benar, diantaranya bagaimana memegang pisau yang tepat dalam menyadap, Manajer memberikan contoh cara memegang pisau sadap yang benar adalah Tangan Kiri diatas/ bergandengan  tangan Kanan tidak Berjauhan, Serta Pisau Sadap Tempel Dinding,  (dinding pisau sadap menempel pada pohon karet), tangan kiri diatas bergandengan tangan kanan.
Manajer juga meminta kepada semua karyawan penyadap yang hadir pada saat sosiali tersebut untuk membawa dan menunjukkan pisau sadapnya kepada manajer.

Dengan seksama manajer melihat pisau sadap satu persatu dari karyawan, karna menurut manajer Hendra Putra, SP, hasil produksi dan kuwalitas sadapan akan terlihat dari keadaan yang akan timbul pada pisau sadap tersebut,  Manajer menunjukkan salah satu contoh pisau sadap karyawan Lasarus  pada  kemandoran Elbi, “saya yakin hanca karyawan ini bagus dan produksinyapun bagus, karna kalau dilihat dari pisau ini, cara menggunakannya benar” kata manajer Hendra Putra, SP.
Kemudian manajer menunjukan pisau sadap salah satu karyawan yang lain “Kalau pisau yang ini saya yakin hancanya pasti rusak banyak luka kayu dan bergelombang (tidak rata), kenapa kok bisa ? karna dilihat dari dinding pisau sadap ini yang hanya sebagian kecil warna putih atau mengkilap, itu dikarnakan saat menyadap pisau tidak menempel tegak lurus pada dinding pohon karet dan posisi pisau miring keluar, sehingga mengakibatkan pemakaian kulit boros/tebal, bergelombang, dan juga saat ditarik pisau bisa mengorek kulit kambium tempat keluarnya latek hingga putus dan mengenai kayu karet” jelas manajer.

Hal tersebut akan berdampak dari berkurangnya produksi dan memperpendek usia sadap, .
Hendra Putra, SP, meminta agar penyadap borong dapat membawa uang hasil kerja setiap hari minimal Rp.70.000 bersih setelah dikurangi biaya akomodasi dan tranfortasi setiap hari untuk keluarganya dirumah, bagaimana caranya ? tentu harus rajin bekerja serta cara dan pola sadap pemakaian pisau sadap yang benar agar supaya produksi latex tetap normal dengan tidak adanya kerusakan pada pohon karet tersebut (luka kayu) dan menjaga usia sadap pohon karet tersebut.

Setelah mengunjungi afdeling VII (10-02-2020) Manajer Hendra Putra, SP, kembali bersosialisasi ke afdeling II dan dihadiri lebih dari 90 karyawan, hadir juga Askep Tanaman wilayah A Irda Irnawan, SP, Asisten tanaman afdeling I, Hendra afriliyansyah, SP, Asisten afdeling II, wahyu Budiharyanto, SP, Asisten Afdeling III, Bagus Suprihandono, SP, acara dibuka pukul 10.05 oleh manajer. Kemudian acara didahului terlebih oleh manajer untuk mengenalkan diri sehubungan beliau (Hendra Putra, SP) adalah manajer unit tubu, baru hampir satu bulan ditugaskan diunit tubu oleh direksi.

Sama seperti halnya kunjungan sosialisasi ke Afdeling VII manajer meminta juga semua karyawan penyadap dinas dan borong untuk membawa pisau sadap yang digunakan untuk bekerja masing-masing. Dimana manajer akan menunjukan mana pisau sadap yang baik untuk digunakan dan mana pisau sadap yang kurang baik kalau digunakan.
Manajer menjelaskan, mencari getah atau latex tidak perlu dengan menyadap kulit tebal akan tetapi tipis saja asal kedalamanya yang tersisa lebih kurang satu sampai dengan satu setengah mili dari kayu, karna pada kedalaman itu tidak terkena kayu atau pada kulit cambium tidak terputus, dimana cambium adalah urat nadi tempat aliran latex atau getah pada pohon karet tersebut, jelas manajer.
Manajerpun memperlihatkan tatal atau potongan kulit dari pohon karet, perbedaan antara letak tangan yang biasa digunakan karyawan, sehingga terjadi luka kayu serta tatal menjadi tebal, dan perbedaan tatal atau potongan kulit dari pohon karet yang dsadap dengan cara yang dianjurkan manajer menjadi tipis dan tidak terjadi luka terkena kayu pada pohon karet yang disadap tersebut.
Manajer menunjukan cara pegang pisau yaitu
1.  Pisau dipegang tangan kiri
2.  Jempol tangan kanan diletakkan lurus sejajar dengan arah pisau           sadap (lurus kedepan memanjang arah pisau)
3.  Jari yang lain menekuk/menggenggam gagang pisau.
4.  Tangan kiri lepas lalu memegang/menggenggam punggung kapalan     tangan kanan yang memegang gagang pisau sadap menutup atas       jempol tangan kanan.
Manajer meminta kepada semua karyawan penyadap yang ada diunit tubu dapat melaksanakan sistem cara pegang sadap seperti yang dicontohkan dan intruksikan ini satu minggu kedepan sudah dapat melaksanakan semua, hal ini agar produksi, pemakaian/keborasan kulit dan luka kayu dapat dikurangi (diperbaiki)  bahkan tiadakan .
Contoh Cara Pegang Pisau
(Humas PTPN7)
Bambang Herto.@PTPN7.Unit Tubu
0853-6908-9984

No comments:

Post a Comment

Search This Blog