Media-PTPN7-Unit-Tubu.
1. Gejala Serangan yaitu mati mendadak seperti tersiram air panas pada musim hujan. Terbentuk buah lebih awal pada tanaman muda yang seharusnya belum cukup waktunya berbuah dan bertajuk tipis. Daun berwarna hijau gelap kusam dan keriput, permukaan daun menelungkup. Apabila perakaran dibuka maka pada permukaan akar terdapat benangbenang berwarna putih kekuningan menempel dan pipih menyerupai akar rambut yang menempel kuat dan sulit dilepas. Gejala lanjut akar membusuk, lunak dan berwarna coklat Penyebab:Jamur Rigidoporus lignosus atau R. Micropus.
1.
2. Penyakit
Bidang Sadap Kanker Garis
Gejala Serangan yaitu Adanya selaput tipis berwarna putih kelabu dan tidak begitu jelas menutupi alur sadap, apabila dikerok diatas irisan sadap akan tampak garis-garis tegak, berwarna coklat atau hitam. Garis-garis ini berkembang dan berpadu satu sama lain membentuk jalur hitam yang terlihat seperti retak-retak membujur pada kulit pulihan.Terdapat benjolan-benjolan atau cekungancekungan pada bekas bidang sadap lama sehingga sangat mempersulit penyadapan berikutnya. Gejala lanjut lateks yang keluar berwarna coklat dan berbau busuk. Penyebab: Phytophthora palmivora
3. Penyakit Batang : Nekrosis Kulit
1.
4. Penyakit Daun Colletotrichum
Penyakit daun Colletotrichum merupakan penyakit yang baru
mendapat perhatian pada tahun 1970-an. Meskipun pada karet Colletotrichum
terutama menyerang daun, jamur yang sama juga dapat menyerang semua bagian
hijau dari tanaman karet, termasuk buah, dan juga menyebabkan mati ujung pada
ranting-ranting yang hijau. Serangan Colletotrichum yang berat pada daun-daun
muda yang baru dibentuk setelah tanaman meranggas dapat menyebabkan gugurnya
banyak daun muda, yang disebut gugur daun sekunder.
1. 5. Penyakit Daun Phytophthora
Daun yang terinfeksi gugur, sementara anak-anak daun masih melekat pada tangkai. Pada tangkai daun terdapat satu bercak atau lebih yang berwarna coklat tua atau hitam dengan bintik putih di tengahnya, yang terdiri dari lateks yang membeku. Pada umumnya daun-daun yang gugur masih berwarna hijau dan tampak seperti daun sehat, meskipun kadang-kadang warnanya sudah berubah menjadi kuning atau merah. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytopthora sp. membentuk zoosporangium yang mudah disebarkan angin, yang jika jatuh di tempat yang berair .kecambah yang mengadakan infeksi ke dalam jaringan yang rentan. jamur ini membentuk klamidospora dan oospora. Keduanya dipakai untuk mempertahankan diri terhadap keadaan yang kurang baik. Phytopthora botryosa membentuk banyak oospora pada buah yang sakit dan mempunyai zoosporangium berbentuk jorong, lebih kecil dan berkelompok banyak.
1.
Gejala penyakit Jamur akar putih
Gambar 1. Badan buah Rigidoporus lignosus
Pada tanaman karet di lapangan terdapat gejala penyakit jamur akar
putih yaitu, badan buah berbentuk kipas tebal, agak berkayu, mempunyai
zone-zone pertumbuhan, sering mempunyai struktur serat yang radier, mempunyai
tepi yang tipis. Warna permukaan atas bakal buah dapat berubah tergantung dari
umur dan kandungan airnya. Pada waktu masih muda berwarna jingga jernih sampai
merah kecoklatan, dengan zone berwarna gelap yang agak menonjol permukaan bawah
badan buah berwarna jingga, tepinya berwarna kuning jernih atau putih kekuningan.
Badan buah yang tua umumnya ditumbuhi ganggang sehingga warnanya kehijauan. Jika
menjadi tua atau kering badan buah menjadi suram, permukaan atasnya coklat
kemerahan. Tepinya menggulung ke bawah dan warnanya tidak menguning lagi.
2.
Gejala penyakit nekrosis kulit
Gambar 2. Gejala nekrosis kulit batang karet
Gejala
serangan yaitu Timbul bercak coklat kehitaman seperti memar pada permukaan
kulit dan dapat timbul mulai dari kaki gajah sampai di percabangan. Bercak membesar,
bergabung, basah dan akhirnya seluruh kulit batang, cabang membusuk.
Penyakit berkembang pada lapisan kulit sebelah dalam dan merusak lapisan cambium bahkan sampai ke lapisan kayu. Selanjutnya kulit pecah, terjadi pendarahan karena pembuluh lateks pecah.
3.
Penyakit Daun Colletotrichum danPhytophthora
Gambar 3. Gejala penyakit daun Colletotrichum dan Phytopthora
Penyakit
daun Colletotrichum merupakan penyakit yang baru mendapat perhatian pada
tahun 1970-an. Meskipun pada karet Colletotrichum terutama menyerang
daun, jamur yang sama juga dapat menyerang semua bagian hijau dari tanaman
karet, termasuk buah, dan juga menyebabkan mati ujung pada ranting-ranting yang
hijau.
Serangan
Colletotrichum yang berat pada daun-daun muda yang baru dibentuk setelah
tanaman meranggas dapat menyebabkan gugurnya banyak daun muda, yang disebut
gugur daun sekunder.
Penyakit
daun phytopthora yaitu daun yang terinfeksi gugur, sementara anak-anak
daun masih melekat pada tangkai. Pada tangkai daun terdapat satu bercak atau
lebih yang berwarna coklat tua atau hitam dengan bintik putih di tengahnya,
yang terdiri dari lateks yang membeku. Pada umumnya daundaun yang gugur masih
berwarna hijau dan tampak seperti daun sehat, meskipun kadang-kadang warnanya
sudah berubah menjadi kuning atau merah. Hasil pengamatan secara mikroskopis
terhadap beberapa bagian tanaman karet yang menunjukkan adanya gejala serangan
penyakit ditemukan empat jenis jamur seperti yang terlihat pada gambar berikut
ini :
Gambar 4. Konidia Jamur Rigidoporus lignosus
Jamur
Rigidoporus lignosus dikenal juga dengan nama jamur akar putih. Badan
buah jamur berbentuk kipas tebal, agak berkayu, mempunyai zone-zone
pertumbuhan, sering mempunyai struktur serat yang radier, mempunyai tepi yang
tipis. Basidiospora bulat, tidak berwarna, dengan garis tengah 2,8 ± 5.0 μm,
banyak dibentuk pada badan buah yang masih muda. Basidium pendek, lebih kurang
16 x 4,5-5,0 μm, tidak berwarna, mempunyai 4 sterigma (tangkai basidiospora).
Diantara basidium-basidium terdapat banyak stadium yang berbentuk gada, berdinding
tipis dan tidak berwarna.
Gambar 5. Konidia jamur Fusarium sp
Jamur
Fusarium sp memiliki struktur yang terdiri dari mikronidia dan
makronidia. Permukaan koloninya berwarna ungu dan tepinya bergerigi serta
memiliki permukaan yang kasar berserabut dan bergelombang. Dialam, jamur ini
membentuk onidium. Konidiofor bercabang-cabang
dan makrokonidium berbentuk sabit, bertangkai kecil dan seringkali berpasangan.
Miselium terutama terdapat di dalam sel khusus di dalam pembuluh, juga
membentuk miselium yang terdapat diantara sel-sel, yaitu di dalam kulit dan di
jaringan parenkim didekat terjadinya infeksi. Fusarium sp adalah fungi
aseksual yang menghasilkan 3 spora yaitu makrokonidia, mikrokonidia dan
klamidospora
Gambar 6. Konidia Colletotrichum gloeosporioides
Jamur
mempunyai badan buah berupa aservulus yang menyembul pada permukaan atas dan
bawah daun. Aservulus membentuk banyak konidium seperti massalendir. Konidium
tidak berwarna, bersel 1, jorong memanjang, terbentuk pada ujung konidiofor biasanya
terdapat rambut-rambut (setae) yang kaku dan berwarna coklat tua.
Gambar 7. Zoosporangium Phytopthora botryosa
Jamur
yang menyerang daun karet adalah jamur Phytophthora botryosa membentuk zoosporangium
yang mudah disebar angin, yang jika jatuh ditempat berair akan membentuk zoospora.
Zoosporangium dapat juga berkecambah secara langsung dengan membentuk pembuluh
kecambah,
Menurut Agrios (1999) Ph. Botryose mempunyai zoosporangium berbentuk jorong, leb kecil, dan berkelompok banyak.
Penyakit pada tanaman karet
ditemukan 4 jamur penyebab penyakit yaitu :
1. Jamur Rigidoporus
lignosus penyebab penyakit Jamur akar putih
2. Jamur Fusarium
sp penyebab penyakit Nekrosis kulit batang karet
3. Jamur Colletotrichum
gloeosporioides penyebab penyakit daun Colletotrichum
4.
Jamur
Phytopthora botryosa penyebab penyakit daun Phytopthora
Sumber dari : Kementrian Pertanian dan Penelitian pertanian Universitas Batanghari Jambi.
@Jur/Tubu/B.H/SDM/2020
No comments:
Post a Comment