PENCARIAN

 Media-PTPN7-Tubu.

Pro Aktif dalam kegiatan yang dilakukan diruanglingkup kedinasan PTPN7 dalam bekerja merupakan kewajiban setiap Karyawan disemua bagian, baik Pimpinan, Pengawas maupun Pelaksana dan itu merupakan konsekwensi yang harus dilaksanakan, Utamakan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan Pribadi.

Manajer Unit Tubu Agus Faroni, S.P.M.M  saat menyampaikan beberapa hal yang menyebabkan Produksi tidak tercapai maupun harga pokok yang tinggi disampaikan diruang kerja diantaranya karna ketidak pedulian serta kurangnya kekompakan dalam kebersamaan berupaya meningkatkan kinerja dalam penggalian produksi maupun dalam menjaga aset yang dimiliki PTPN7 terutama aset Produksi, oleh karna itu Manajer selalu mengingatkan kepada Asisten Afdeling bagian Mandor Besar dan Mandor sadap agar supaya lebih proaktif  lagi dalam pembinaan terhadap karyawan yang dibawahinya supaya produksi dapat lebih tergali lagi dengan maksimal, Langkah langkah serta upaya-upaya  yang perlu untuk dilakukan  dengan  memberikan arahan dan inovasi yang tepat agar lebih dapat ditingkatkan lagi dalam mutu Produkasi maupun kwalitas SDM nya.

Pembinaan tersebut meliputi Peningkatan pengetahuan tentang tanggung jawab seorang pimpinan dalam mengemban tugas dilapangan lebih maksimal dan proaktif dalam pengawasan terhadap tenaga kerja yang dibawahi diantaranya

•  Melaksanakan Tap Inspeksi

•  Melaksanakan Uji Potensi Pohon

•  Melaksanakan Uji Gelembung Udara

Tanpa adanya kebersamaan serta keseriusan dalam pengawasan terhadap karyawan dalam bekerja semua rencana tidak akan dapat berhasil dengan baik oleh karna itu perlu dilakukan perbaikan dengan terus menerus dalam bidang pengawasan.

Tap Inspeksi, 

Tap Inspeksi merupakan tugas rutin yang dilakukan baik Asisten, Mandor besar dan juga Mandor Sadap untuk melihat kualitas mutu sadapan. Kelalaian pengawasan terhadap karyawan yang dibawahinya dapat menimbulkan dampak yang serius terhadap hasil kerja yang didapat yaitu Penyadapan tidak tembus, Luka kayu semakin parah, pola sadapan yang tidak beraturan, hanca kosong tidak diketahui, pencurian caplump tidak termonitor.

-   Penyebab Penyadapan tidak tembus, Waktu keberangkatan siang hari, tidak memungut caplump, peralatan kerja kurang baik, Penderes nyaman dengan asal kerja karna merasa tidak diawasi.

-   Luka kayu semakin parah hal ini terjadi apa bila penderes tidak mendapat teguran atau tanda pada pohon yang terdapat luka kayu tersebut sehingga penderes tidak melakukan perbaikan dan luka kayupun semakin parah serta keborosan pemakaian kulit sadapan.

-   Pola sadap tidak beraturan yaitu penyadapan melewati senderan belakang/depan  atau lebih dari ½ lingkaran, jarak talang sadap terlalu dekat/jauh dari mangkuk latek (jarak talang ke mangkuk/ujung sadapan ± 10 s.d 15 cm)  panel sadap bergelombang.

- Karyawan tidak masuk kerja tidak diketahui hal ini bisa menyebabkan hanca tersebut disadap atau dimasuki orang lain (pencuri) yang nyadap.

-     Cuplump pada hanca disadap hari kemarin tidak dipungut hingga pada penyadapan hari berikutnya dan ini dapat mengakibatkan terjadi pencurian cuplump sehingga terjadi losis produksi. 

Uji Potensi Pohon, 

Uji Potensi Pohon, untuk mengetahui kemampuan produksi yang dihasilkan hanca tersebut dan juga dapat mengetahuiapakah sadapan maupun pungut latek tembus atau tidak selain itu dapat juga untuk menekan losis produksi penyimpangan (meninggalkan produksi di hanca).

Uji Gelembung Udara, 

Uji Gelembung Udara, berguna untuk mengetahui mutu latek yang disetor oleh karyawan ditempat pengumpulan produksi (STL) tercampur oleh air atau tidak, Sehingga mutu latek atau DRC yang disetor kepabrik dapat terjaga dengan baik. Latek yang dicampur dengan air bisa saja terjadi yang dilakukan oleh karyawan itu sendiri untuk mencari keuntungan pribadi.

LELES SORE

Askep Tanaman Irda Irnawan, SP mengingatkan juga betapa penting dan berdampak positif dalam penggalian produksi yaitu mengenai Leles Sore, sebab dari hasil leles tersebut dapat menambah penghasilan produksi ± 10%.

Pungut sore atau leles produksi pada waktu sore hari yang dilaksanakan oleh Karyawan, Batih Karyawan atau orang lain yang dikoordinir oleh mandor sadap tersebut setelah tiga atau empat jam sebelumnya latek dipungut seluruhnya selesai dan merupakan latek yang dihasilkan dari pohon yang masih dapat menetes dan sisa dari kumpulan latek dimangkuk pada pungutan yang pertama.

Leles sore berperan penting dalam membantu meningkatkan penggalian produksi perusahaan apa bila dilakukan dengan benar dan termonitor/terkoordinir oleh petugas yang ditunjuk oleh Asisten Bagian selain dari pada itu juga leles sore dapat menekan terjadinya losis produksi.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog