KNOWLEDGE
TRANSFER
Ptpn7.unit-tubu.com
Knowledge Transfer. “Ini adalah merupakan
salah satu persyaratan yang harus dilakukan sebagai Karyawan atau Pekerja
PTPN7, yang akan segera memasuki masa bebas tugas (MBT), Tanpa keseriusan
dan pengetahuan yang baik dalam menjalankan tugas selama bekerja atau mengabdi
di PTPN7 ini, tidak akan dapat untuk mencoretkan pemikiran dalam bentuk
tulisan, sebab, Knowledge Transfer adalah merupakan rangkuman pengalaman selama
bekerja, bekerja dimanapun”, demikian mukadimah dalam sambutan manajer Unit
Tulungbuyut Ir,
Leonardo. yang disampaikan kepada para peserta yang hadir dalam rapat
tersebut.
Knowledge Transfer
dilaksanakan diruang rapat manajer hari Jum'at tanggal 16 Januari 2020, dibuka
pukul 14.15 wib dan dihadiri oleh Manajer Unit Tubu Ir. Leonardo,
Askep Tanaman Joko Bintoro, SP, Askep TNP Arifianto
Adi Wibowo, ST, Asisten SDM & Umum Siswanto, SE, Serta
seluruh asisten Tanaman dari Afdeling 1 sampai dengan 7 serta Asisten Bapu dan
asisten Teknik dan Asisten Pengolahan.
Knowledge Transfer
perlu dilakukan untuk memberikan penjelasan dan memberikan pengalaman kerja
yang bersifat teknis maupun non teknis sebagai pimpinan kepada bawahannya,
Bagaimana kita harus menghadapi tantangan kedepan ini yang sudah pasti lebih
berat dan itu harus bisa diatasi.
Dalam pertemuan
tersebut Ir. Leonardo (manajer Unit Tubu) meminta
Presentasi, Coaching dan Monitoring pekerjaan yang selama ini dilakukan
kepada semua Asisten Bagian Unit Tubu, agar kedepannya untuk dapat ditindak
lanjuti sebagai tanggung jawabnya, mana yang masih kurang baik dan mana yang
baik, semua agar dapat bekerja lebih optimal.
Ir. Leonardo (manajer Unit Tubu) menjelaskan bahwa
tantangan PTPN7 kedepan ini adalah Produktifitas Tenaga, ada beberapa faktor
terhambatnya Produktifitas yaitu diantaranya
1. Birokrasi
(bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban dalam pencapaian
tujuan/banyak liku-liku)
2. Bekerja
Sendiri-sendiri (tidak menciptakan dan meningkatkan kerjasama untuk mendapatkan
hasil yang optimal)
3. Eksploitasi
yang berlebihan (memanfaatkan sesuatu yang berlebihan demi untuk keuntungan
Pribadi secara sewenang-wenang)
4. Kepemimpinan
yang kurang kompeten (kurang cakap dan kurang terampil).
“Saya akan membahas
mengenai kepemimpinan yang kurang kompeten” cetus Ir. Leonardo.
Dalam kepemimpinan
diperlukan komunikasi, dan dari arah komunikasi inilah kunci keberhasilan dan
kesuksesan dalam kepemimpinan.
Ada beberapa
tipikal pemimpin, yaitu pemimpin satu dulu dan dua pemimpin sekarang,
1. Pemimpin Dulu, Transactional
leadership, dan Transformational leadership,
2. Pemimpin
sekarang bersifat Rendah Hati, Merakyat dan selalu memikirkan nasip orang
banyak, seperti yang dicontohkan Presiden kita sekarang Bapak Joko
Widodo.
Itulah beberapa
poin yang disampaikan dalam rapat pertemuan Knowledge Transfer yang
disampaikan langsung oleh Manajer PT. Perkebunan Nusantara VII Unit
Tulungbuyut Ir. Leonardo.
@.
Penulis. Bambang Herto.@PTPN7.Unit Tubu
0853-6908-9984
PTPN7-Unit-Tubu.com
Hasil Rapat Kerja Operasional Th 2020 untuk
SM I telah selesai dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2020, angka penjabaran
produksi telah selesai dijabarkan per afdeling per tahun tanam, untuk lebih
mengakuratkan monitoring produksi per mandor, rekan-rekan juru dan petugas
pencatat hasil harus mengetahui perubahan dan besarannya terhadap RKAP “ itulah
pesan Joko Bintoro, SP Sebagai Askep Tanaman Unit Tubu dalam
mukadimah pembukaan pengarahan rapat kerja dengan Krani dan petugas pencatat
hasil, yang dilaksakan diruang rapat kerja tanaman Unit Tulung Buyut pada
hari senin tgl 13 januari 2020. Rapat yang dimulai pk 09.00 diikuti oleh
13 orang peserta dari krani, juru dan petugas pencatat hasil dari afdeling yang
ada (afd 1 sd afd 7).
Joko
Bintoro, SP Sebagai
Askep Tanaman Unit Tubu yang memimpin dalam rapat pertemuan tersebut. Selain
itu, hasil rapat kerja operasional juga menuntut pemberdayaan tenaga kerja yang
optimal khususnya orang-orang yang memiliki “job” penyadap tetapi tidak optimal
pengerjaannya diafdeling. Mereka harus terinventarisir masuk semua
kedalam jumlah total penyadap diafdeling dan harus memiliki mandor, sehingga
secara administrasi jelas tugas dan tanggung jawabnya. Setiap
afdeling harus merinci setiap tenaga,khususnya penyadap dinas per mandor agar
tidak ada yang tidak teranggarkan disetiap afdelingnya.
Hubungannya dengan petugas pencatat hasil, Joko
Bintoro,SP meminta untuk penyeragaman pencatat ahsil produksi
dilapangan. “Pencatatan produksi dilapangan harus sesuai dengan realiasi
yang ada, yang memperhatikan antara lain, nama mandor, field sadap
pada hari itu, jumlah tenaga yang ada disetiap field sadap,
produksi basah dan kering (HG ataupun LG), pemisahan produksi dinas dan borong
produktif, serta selisih timbang. Kegiatan tersebut ditugaskan oleh juru
pencatat hasil setiap hari dan harus disetor kebagian tanaman kantor sentral
untuk di rekapitulasi. Krani/juru fadeling dan petugas pencatat hasil
bertanggung jawab terhadap monitoring produksi, dimana data ini nantinya sangat
penting untuk pembuatan premi per penyadap dan mengetahui jumlah hasil produksi
per field setiap bulannya yang termonitor untuk pembuatan LM.
Rapat Sosialisasi RKO 2020 berakhir pk 10.35. dan ditutup langsung
oleh Joko Bintoro,SP. (Askep Tanaman Unit Tulungbuyut) @.
Penulis. Bambang Herto.@PTPN7.Unit Tubu
0853-6908-9984
RAPAT KOORDINASI KEAMANAN BERSAMA TIM BKO / TNI
DARI BATALIYON 143
PTPN7-Unit-Tubu.com.
Rapat koordinasi
perihal keamanan unit tulungbuyut hari rabu tanggal 08 Januari 2020.
Rapat dibuka langsung oleh Joko Bintoro, SP, sebagai Asisten Kepala
Tanaman Unit Tulungbuyut, sekitar pukul 10.40 wib diruang kerja manajer.
Rapat dihadiri 15 anggota, rapat
diantaranya: Joko Bintoro, SP . Asisten Kepala Tanaman, Siswanto,
SE. Asisten SDM dan Umum, Bagus Suprihandono, SP, Asisten
Tanaman Afdeling 3, Buadi Asisten Tanaman Afdeling 7, Suparno Dari
satuan keamana (Satpam) Unit Tubu, Indra Jaya dari bagian SDM,
serta 8 Anggota dari BKO Bataliyon 143.
Dalam rapat Joko
Bintoro, SP, Mengatakan, “ Dimana Areal Unit Tulunbuyut itu memiliki
6.774 Ha, dimana areal yang sangat luas tidak ekslusif, (banyaknya akses jalan
penghubung), Hal itu merupakan tantangan tersendiri dibidang keamanan “
terangnya.
Itulah sepenggal
paparan yang disampsikan oleh Joko Bintoro, SP, sebagai
Asisten kepala tanaman Unit Tulungbuyut disaat membuka rapat evaluasi dan
koordinasi antara manajemen Unit Tulungbuyut dan BKO TNI batalyon 143.
Dalam rapat
tersebut , Joko Bintoro, SP selaku pimpinan dalam rapat
selain mengenalkan kondisi areal kepada tim BKO TNI 143 juga menerangkan
kondisi keamanan Unit Tubu, serta pemetaan areal dimana letak-letak rawan
pencurian produksi yang berada di Unit Tubu, hal itu disampaikan agar
supaya pelaksanaan dilapangan lebih efektif serta efisian,
Sangat diminta
kepada semua bagian keamanan yang berada diunit tubu ini, atas kedatangan BKO
TNI ini diharapkan agar Semua dapat aktif dalam tugasnya, serta
bertanggung jawab dan dapat berfungsi secara menyeluruh dalam keamanan, untuk
bersama-sama menjaga dan mengamankan asset milik PTPN7 yang ada di Unit
Tulungbuyut ini.
RAPAT KERJA MANAJER DAN
ASISTEN
Rapat kerja 29 Desember 2019
Minggu 29 Desember 2019. ptpn7tulungbuyut.blogspot.com
PTPN7-Unit-Tubu.Com.
Menindak lanjuti hasil rapat koordinasi masalah keamanan di PTPN7 Unit
Tulungbuyut, yang laksanakan dimes unit tubu pada tanggal 28 Desember 2019.
Manajer unit
tulungbuyut ( Ir. Leonardo), memanggil kepada semua Asisten Bagian dan kepala
keamanan (KA Satpam yang Mewakili) yang berada di wilayah kerja PTPN7 Unit
Tulungbuyut, untuk membahas hasil rapat yang di laksanakan dimes hari kemaren,
untuk berkumpul membahas hal keamanan produksi diruang kerja manajer hari ini
(minggu 29 desember 2019).
Manajer meminta
agar semua asisten tanggap dan menangani dengan serius keadaan yang terjadi
saat ini, terutama masalah keamanan yang marak terjadi saat ini.
Tindak tegas
tangkap dan segera diproses sebelum lebih besar kerugian yang kita alami, karna
kita semua tahu produksi kita unit tubu pada level ke 2 yang terendah,
jadi bagaimana tindakkan yang harus dilakukan sebagai asisten diwilayah
kerjanya untuk menyikapi hal ini, agar produksi dari wilayahnya bisa masuk
semua kepabrik unit tubu sepenuhnya tidak dicuri. tegasnya.
Don……….
Penulis. Bambang Herto.@PTPN7.Unit Tubu
0853-6908-9984
RAPAT KERJA MANAJER DAN
ASISTEN
DALAM PEMBINAAN MORAL KERJA DAN TATANAN KERJA
PTPN7-Unit-Tubu.Com.
Rapat kerja pada hari sabtu tanggal 28 Desember 2019, dilaksanakan diruang Mes
Unit Tulungbuyut, Rapat mengagendakan Membangun
semangat kebersamaan tidak mengkotak-kotakan permasalahan, akan tetapi harus saling
Peduli .
Dalam rapat tesebut
dihadiri tidak kurang dari 60 peserta rapat, terdiri dari semua bagian, Manajer
Unit, Askep Tanaman, Asisten Tanaman, Teknik, Mandor Besar Bagian Adeling satu
sampai dengan tujuh dan Mabes Afdeling Blambangan Umpu, Mandor sadap dari semua
bagian, dan juga Mandor borong.
Dalam sambutannya
manajer Ir. Leonardo mengatakan " kita semua bukan saya
saja Manajer yang harus bertanggung jawab dengan semua permasalahan yang
terjadi dilingkungan PTPN7 Unit tubu ini, akan tetapi, dibagian manapun sampai
tingkat terendah, contoh mandor, mandor itu adalah manajer tingkat pada bagian
kemandoran, harus ikut serta untuk bertanggung jawab dengan semua permasalahann
dilingkungan yang dibawahinya dan bertanggung jawab untuk menjaga dan
mengamankan aset milik PTPN7 ini, jadi bukan manajer saja yang harus
bertanggung jawab dengan persoalan sosial, mengamankan aset PTPN7 dan
meningkatkan produktifitas produksi" ungkapnya,
Dijelaskan " Kita semua adalah sebagai pimpinan
haruslah peduli dengan permasalahan yang terjadi pada lingkungan kita ini,
tidak boleh saling kotak mengkotakan persoalan, dengan alasan, ah itu bukan
dibagian saya, itu bagian A, ah itukan bagian si B, karna pada saat
sekarang ini itu yang terjadi pada lingkungan kerja kita ini tidak saling
peduli/guyub/rukun sebagai karyawan PTPN7, tidak mencerminkan semangat SIPro,
pada butir poin pertama yaitu "SINERGI", disitu dijelaskan dan yang
harus dilakukan bahwa kita harus "mengedepankan rasa kebersamaan (guyub)
dengan saling mendukung untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, Bersama (guyub)
saling menjaga, membantu, dalam hal kegiatan, informasi maupun dalam hal
sosial lainnya yang bertujuan untuk mencapai yang terbaik di PTPN7 ini ".
lanjutnya..
Dalam
rapat tersebut Askep tanaman Joko Bintoro, SP juga memberikan
sambutan tentang pungsi dan tugas sebagai pimpinan dari lini tinggi sampai lini
paling terendah.
" karyawan kita 1.124 tenaga kerja
jelas kalau saya sendiri kalau tidak ada dukungan kerja sama saling peduli,
saya jelas tidak akan bisa mampu untuk memonitor semuanya, oleh karna itu
diperlukan kebersamaan kita semua terutama dari asisten dan mandor dibagian
masing masing”. Ujarnya.
“Bagai mana caranya ? yaitu saling peduli,
seandainya ada permasalahan dibawah dari pihak anak buah atau karyawan kita
yang dilapangan, tolong, kan ada mandor, kalau mandor tidak bisa diselaikan
lapor ke asisten wilayahnya, kalau toh masih tidak dapat diselesaikan diwilayah
bagian atau afdeling, laporkan ke bagian SDM/Askep, baru setelah itu dari pihak
SDM/ Askep untuk melaporkan persolan ke Manajer, jadi semua itu jenjang tingkatan
penyelesaian persoalan ada, tidak tiba tiba langsung ke Askep atau ke Manajer,
untuk apa diadakan struktur organisasi yang dibuat, kalu semua tanggung jawab
harus Askep/SDM atau Manajer, lalu apa kerja yang lainnya, semua harus andil
dalam semua persoalan yang ada, harus bersama (guyub) kebersamaan “.
Sebagai contoh keamanan, disitukan
didukung dari TNI, BKO, Satpam, Keamanan afdeling, maka segala hal persoalan
keamanan harus bersama sama, tidak mengkotak kotakan atau sendiri sendiri
dibagiannya, Semuanya harus menyatu guyub dalam hal penjagaan keamanan, saling
menangani, saling memberi informasi kepada kepala satpam atau kepala
keamanannya untuk ditindak lanjuti kalau diketahui ada pencurian diwilayahnya
masing masing, agar segera ditindak lanjuti supaya tidak terjadi kehilangan
produksi sekecil mungkin.
Jadi semua tidak harus langsung askep atau
manajer yang terjun langsung untuk mengamankan aset perusahaan, jadi tugas
siapa ? ya tugas kita semua, saling peduli dan saling menjaga semua aset yang
ada di PTPN7 ini “. lanjutnya
Tanggung Jawab Utama Seorang Mandor Sadap
berdasarkan DJB dijelaskan olen
Askep Tanaman Joko Bimtoro, SP.
antara lain :
1.Mengkoordinir kegiatan lapangan di kemandorannya yang ada di Afdeling baik mulai panen
sampai dengan angkutan) agar berjalan dengan efektif dan efisien.
2.Mengkoordinir persiapan dan atau pelaksanaan kegiatan harian di kemandorannya yang
ada di Afdeling.
3.Membuat rencana kerja harian dalam pengelolaan kebun di kemandorannya yang ada di Afdeling
4.Mengkoordinir pelaksanaaan penyadapan
di kemandorannya yang
ada di Afdeling.
5.Mengawasi waktu kerja (mulai dan selesainya
pekerjaan)
6.Mengawasi jumlah
tenaga
kerja dan hari kerja yang digunakan.
7.Mengusahakan
kebun tetap terjaga dan terawat dengan
baik.
8.Mengusahakan dan mengawasi pencapaian target produksi ,baik jumlah maupun mutunya.
9.Mengusahakan
efisiensi dan
efektifitas penggunaan
biaya.
10.Konsistensi
pelaksanaan sistem dan
prosedur di kemandorannya yang ada di Afdeling.
11.Penjagaan dan pemeliharaan aset Afdeling dalam bentuk sumber daya fisik (barang inventaris) maupun sumber daya manusia (pekerja) di kemandorannya yang ada diAfdeling.
13.Memberikan
pengarahan kepada bawahan tentang pelaksanaan pekerjaan.
14.Mengendalikan keamanan dan
ketenangan pekerja di afdeling.
15.Mengisi Monitoring PDCA.
16.Menciptakan sarana atau sistem kerja berdasarkan kewenangan yang dimiliki sehingga pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang
berlaku.
17.Menyampaikan laporan baik berupa masukan atau saran yang disampaikan kepada Asisten Tanaman dan Mandor Besar Tanaman mengenai peluang inovasi dan hal-hal yang perlu dikaji dalam upaya peningkatan kualitas administrasi/pelaporan bidang tanaman di Afdeling.
18. Menerapkan tata nilai dan kode etik perilaku perusahaan untuk mendukung
pelaksanaan GCG.
Tunggu sebentar berita terkait masih dalam Proses Loading......➨➨
Penulis. Bambang Herto.@PTPN7.Unit Tubu
0853-6908-9984
KEGIATAN DALAM PEMIBINAAN KARYAWAN
PTPN7-Unit-Tubu.Com. Sosialisasi
yang selalu dilakukan oleh Manajer PTPN7 Unit Tubu (Ir. Leonardo) beserta
Asisten, Mabes, Mandor diikuti oleh karyawan Adeling, tujuan sosialisasi
terutama pada peningkatan mutu dan kuwalitas SDM setiap karyawan, hal itu
dilakukan agar karyawan PTPN7 Unit Tubu menjadi Karyawan yang bermutu dan
berkuwalitas dibidangnya masing masing.
Diharapkan agar
tenaga kerja terutama Penyadap agar dapat menggali hasil sadapan yang lebih
baik dan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan sesuai dengan Afdeling/Bagian
masing masing, dengan jalan datang lebih awal (terang pohon) / -/+ pukul 04.45
wib, kemudian penyadapan tembus atau tidak ada pohon yang tertinggal tidak
disadap.
Oleh karna itu
Sosialisasi selalu dilakukan untuk mengingatkan karyawan betapa pentingnya
penggalian produksi itu demi keberlangsungan PTPN7 dimasa depan dan masa
sekarang.
No comments:
Post a Comment