PENCARIAN

Beraktivitas Dimasa New Normal

 PTPN7-Tubu.

Setiap kali beradaptasi kebiasaan baru yang diterapkan masa new normal ini perlu disikapi dengan sangat ekstra hati-hati apabila kita sedang melakukan aktivitas di luar rumah. Jangan sampai kita tertipu dengan rasa keadaan aman yang semu, sehingga kamu mulai melanggar protokol-protokol kesehatan.

Apalagi jika kita selama menuju tempat kerja kita diharuskan naik transportasi umum lebih dulu, sebisa mungkin kita wajib menjalankan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 dengan secara optimal.

Akan tetapi, kita tidak perlu merasa paranoid atau takut yang berlebihan, karena pikiran dan perasaan yang berlebihan seperti itu, yang ada malah bisa mengikis imunitas tubuh. Yang paling terpenting adalah kita harus tetap selalu waspada, karena bagaimanapun pandemi Covid-19 belum sepenuhnya hilang.

Dimanapun kita melakukan aktivitas di luar rumah, tetaplah dengan menerapkan protokol kesehatan selama pandemi, sesuai dengan himbauan dari pemerintah.

Dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak (physical distancing ), rajin cuci tangan setiap kali beraktivitas atau selalu membawa hand sanitizer pada saat di tempat kerja atau  selama berada di luar rumah, hindari kerumunan, sesampai dirumah lekas mandi sampai bersih, serta mencuci pakaian yang digunakan saat melaksanakan kegiatan di luar rumah.

Apa bila perlu bawalah bekal serta peralatan makan dan minum sendiri, agar lebih higienis dan aman selama berada di luar rumah.

Jangan lupa juga, tetap menjaga daya tahan tubuh selama masa new normal dengan beberapa cara berikut ini.

Tetap Rutin Berolahraga

Sesibuk dan sepadat apapun aktivitasmu, cobalah untuk tetap rutin berolahraga selama new normal ini. Bukan hanya membuat tubuh lebih bugar, olahraga dengan intensitas sedang, dapat membantu mengoptimalkan kinerja jantung dalam memompa darah dan sumber nutrisi lainnya ke seluruh tubuh.

Hal tersebut secara nggak langsung dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh lakukan olahraga selama 15-30 menit per hari.

Sementara beberapa jenis olahraga yang bisa kamu coba untuk meningkatkan daya tubuh selama new normal, antara lain skipping yang berguna menjaga kesehatan jantung dan paru. Lakukan juga push up maupun crunch untuk melatih otot dada dan perut.

Kita juga bisa bersepeda yang juga lagi tengah tren. Bisa kita manfaatkan saat bolak-balik ke tempat kerja, tetapi tetap perhatikan keamanan selama bersepeda termasuk menggunakan masker dan menerapkan physical distancing, sebagaimana imbauan dari protokol kesehatan selama pandemi ini.

Istirahat yang Cukup

Dalam mencukupi waktu istirahat ini juga sangat penting untuk diterapkan selama new normal ini. Perhatikan kualitas tidur, dengan menghindari begadang, main game, atau main gadget lama-lama saat malam hari. Istirahatlah selama kurang lebih 7-8 jam. Manfaat istirahat ini menurut National Sleep Foundation dapat membangun kembali otot-otot yang sudah lelah sepanjang hari.

Begitu juga dengan otak akan menjadi lebih segar, jika cukup diistirahatkan dengan baik. Apalagi selama istirahat di malam hari ini diperlukan untuk proses regenerasi sel-sel otak yang rusak. Manfaat lainnya, cukup istirahat juga dapat memperbaiki sistem metabolik, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.

Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Lengkapi gaya hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama new normal, dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Jadi, bukan hanya nasi dan mie instan saja. Makanan yang lengkapi sumber karbohidrat kaya serat, seperti roti gandum, nasi beras merah, atau umbi-umbian. Padukan dengan sumber protein dan omega-3, seperti ikan, ayam, telur, maupun tempe, yang dimasak dengan direbus, panggang atau kukus. Hindari terlalu sering mengkonsumsi makanan olahan yang digoreng, agar nggak menambah kadar kolesterol jahat dalam tubuh atau low density lipoprotein (LDL).

Seimbangkan dengan makan sayuran dan buah-buahan juga, sebagai sumber vitamin, mineral esensial penting, hingga beragam zat antioksidan. beberapa sayuran dan buah-buahan yang bisa dikonsumsi untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain brokoli, bayam, pepaya, jeruk, lemon, cabai, paprika, kiwi, mangga, hingga stroberi. Buah-buahan dan sayuran tersebut kaya vitamin, terutama vitamin C yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Agar supaya manfaat vitamin C harian yang didapatkan bisa lebih optimal untuk meningkatkan imunitas tubuh, kamu bisa melengkapinya dengan mengonsumsi suplemen vitamin C.

PENYAKIT PENYERTA / KOMORBID.

Kassus kematian pada pasien positif Covid-19, sebagian besar terjadi pada orang yang mempunyai penyakit bawaan atau penyakit penyerta atau komorbid.

Orang-orang yang mempunyai penyakit bawaan, penyerta atau komorbid, merupakan kelompok yang paling berisiko. Selain risiko terinfeksi virus, juga terdapat risiko kondisi orang dengan penyakit penyerta yang terinfeksi virus corona menjadi semakin parah. (Orang-orang tersebut) menempati hierarki paling tinggi dalam risiko, baik terinfeksi maupun untuk menjadi kritis dan meninggal.

Klompok yang masuk dalam kategori rawan tak hanya orang dengan komorbid, melainkan juga orang usia lanjut (lansia). Mereka (orang dengan penyakit komorbid dan lansia) harus benar-benar dilindungi dan melindungi dirinya.

Adapun perlindungan dapat berasal dari pemerintah dan kondisi sekitar, termasuk perlindungan dari keluarga. Perlindungan dari pemerintah dilakukan melalui pelacakan dan pengetesan terhadap kasus Covid-19.

Sedangkan, pihak keluarga di sekitar kelompok rentan harus terus menerapkan prinsip pencegahan.

Jika sekali saja kelompok rawan tersebut terpapar virus, maka akan dengan sangat mudah untuk jatuh pada kondiri kritis dan kemungkinan mengalami kematian.

Obesitas Selain itu, adalah orang-orang dengan obesitas atau kegemukan juga masuk dalam kelompok rentan. Penderita obesitas mempunyai dua risiko sekaligus dibandingkan orang dengan penyakit penyerta atau komorbid. Obersitas dalam hal ini memiliki dua risiko sekaligus. Paling mudah sekali terinfeksi, paling mudah juga mengalami kondisi kritis dan meninggal.

Usia muda Kendati demikian, bahwa masih ada kurang lebih 10 persen dari kasus kematian Covid-19, terjadi pada orang yang tidak mempunyai penyakit penyerta atau komorbid. Artinya tidak bisa yang merasa muda, merasa tidak mempunyai penyakit penyerta, tidak bisa merasa aman.

Orang-orang yang tidak masuk kelompok rentan pun tetap harus melakukan upaya pencegahan, menjaga diri, dan menjaga keluarganya, dengan setidaknya menerapkan protokol kesehatan. Termasuk masyarakat tidak boleh abai dengan banyak bepergian atau kumpul-kumpul dan menganggap pandemi Covid-19 tidak serius. Karena virus SARS-CoV-2 setia pada hukum biologi dalam proses penyebarannya yang berpola eksponensial.

Anggota keluarga berusia muda berpotensi menjadi pembawa virus corona tanpa menunjukkan gejala, sehingga dapat berbahaya bagi anggota keluarga dengan komorbid. Lantas, apa saja penyakit penyerta (komorbid) yang dapat memperburuk kondisi seseorang saat terpapar virus corona?



Berikut adalah penyakit-penyakit tersebut:

1.                Diabetes Mellitus

2.                Penyakit autoimun seperti lupus/SLE

3.                Penyakit ginjal

4.                Penyakit jantung koroner

5.                Hipertensi

6.                Tuberkulosis

7.                Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

8.                Penyakit kronis lain

9.                Tumor/kanker/keganasan

10.           Penyakit terkait geriartri

Ketika orang dengan komorbid tersebut terkena Covid-19, maka ada risiko cukup tinggi untuk mengalami gejala parah, Gejala parah atau severe Covid-19 terjadi karena interaksi efek dari Covid-19 dengan komorbid.

Admin/Jur/Tubu/Bambang H/SDM/2020.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog