MEDIA-PTPN7-TUBU.
Dalam rangka memperingati hari pahlawan tahun 2020 yang jatuh pada hari selasa 10 Nopember Manajemen bersama karyawan PTPN7 Unit Tulungbuyut mengikuti pada detik detik Upacara peringatan Hari Pahlawan yang disiarkan secara langsung melalui media / televisi Indonesia. Hal ini dilakukan dengan adanya situasi Covid-19, dan ini sesuai dengan intruksi yang disampaikan pihak manajemen kantor direksi melalui surat yang dikirimkan agar unit dan anak perusahaan dapat mengikuti detik detik Upacara Hari Pahlawan dengan Nomor Surat : SKR/VII/189/2020 tanggal 09 Nopember 2020.
Dimulai pukul 08.00 Manajer PTPN7 Unit Tubu Agus Faroni, S.P.M.M, Asisten TUK Robert Siregar, SE, Asisten SDM & Umum Siswanto, SE. bersama Karyawan PTPN7 Unit Tubu mengikuti jalannya detik detik upacara melalui monitor televisi diruang kerja manajer diikuti lebih kurang 15 Karyawan. Pada Pukul 08.15 wib peserta serentak untuk mengheningkan cipta.
Pada Setiap tanggal 10 November kita Peringatan Hari Pahlawan untuk mengingat pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945. Peristiwa tersebut diawali insiden perobekan Bendera Merah Putih Biru di atas Hotel Yamato pada 19 September 1945. Kemudian Presiden Soekarno memerintahkan untuk gencatan senjata pada 29 Oktober 1945. Pertempuran kembali pecah pada 30 Oktober 1945. Saat itu rakyat Surabaya bersama para pejuang bertempur melawan tentara Inggris. Pada pertempuran tersebut, jumlah kekuatan tentara sekutu sekitar 15.000 pasukan. Sekitar 6000 rakyat Indonesia pun gugur dalam pertempuran di Surabaya tersebut. Pertempuran terjadi selama tiga minggu.. Maka Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945 itu pun ditetapkan sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959. Keputusan itu ditetapkan oleh Presiden Soekarno. Pada saat itu juga Soekarno memutuskan serta menetapkan sebagai hari nasional bukan hari libur. Salah satunya yakni Hari Pahlawan 10 November.
Berdasarkan
buku Bung Tomo, Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempur 10 November karya Abdul
Waid pertempuran itu dipicu dengan sejumlah hal.
Peristiwa itu
bermula setelah terjadinya kekalahan Jepang, kemudian rakyat dan pejuang
Indonesia berupaya keras mendesak para tentara Jepang untuk menyerahkan semua
senjatanya kepada Indonesia.
Sejarah Hari
Pahlawan:
Setelah
Proklamasi 17 Agustus 1945, situasi Indonesia belum stabil, saat itu Indonesia
masih bergejolak terutama antara rakyat dan tentara asing. Hari Pahlawan 10
November merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah negara Republik
Indonesia. Karena pada 10 November 1945 terjadi pertempuran besar
pascakemerdekaan yang dikenal juga sebagai pertempuran Surabaya.
Setelah
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah
mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional
Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan
pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di
Surabaya. Pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan
mereka berada di Surabaya pada 25 September 1945.
Tentara
Inggris tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang
bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration).
Tugas mereka
adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya, membebaskan
tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia
kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.
Hal ini memicu
kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan
Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih.
Mereka protes
dengan berkerumun di depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan
lalu kibarkan bendera Indonesia.
Pada 27
Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda dan berakhir
meruncing, karena Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian
dalam ruang perundingan tersebut. Hingga mengakibatkan Ploegman tewas dicekik
oleh Sidik di Hotel Yamato pun terjadi ricuh. Sejumlah warga ingin masuk ke
hotel, tetapi Hariyono dan Koesno Wibowo yang berhasil merobek bagian biru
bendera Belanda sehingga bendera menjadi Merah Putih. Kemudian pada 29 Oktober,
pihak Indonesia dan Inggris sepakat menandatangani gencatan senjata. Namun
keesokan harinya, kedua pihak bentrok dan menyebabkan Brigadir Jenderal
Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tewas tertembak hingga mobil yang
ditumpanginya diledakan oleh milisi.
Melalui Mayor
Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, ia mengeluarkan ultimatum yang
menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor
serta meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan.
Tak hanya itu,
mereka pun meminta orang Indonesia menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di
atas dengan batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945. Ultimatum
tersebut membuat rakyat Surabaya marah hingga terjadi pertempuran 10 November. Perang
antar kedua kubu berlangsung sekitar tiga minggu. Tokoh perjuangan yang
menggerakkan rakyat Surabaya antara lain Sutomo, K.H. Hasyim Asyari, dan Wahab
Hasbullah.
Makna Hari
Pahlawan:
Kisah tersebut
tak hanya menunjukkan sejarah negara saja, melainkan juga mengajarkan
keteladanan kepada kita semua sebagai anak-anak Indonesia, seperti kejujuran
dalam semua tindakan, kegigihan dalam bekerja, pantang menyerah dalam berusaha,
selalu melakukan kewajiban dan tugas dengan penuh tanggung jawab. Untuk selalu
bisa mengobarkan semangat perjuangan pahlawan kita didalam mengisi kemerdekaan,
dalam bekerja berkarya demi kemajuan bangsa dan negara ini. Mempertahankan
kemerdekaan ini dengan selalu belajar dengan tekun, meraih prestasi dibidang
yang kita jalani, menolong teman yang sedang mengalami kesusahan, dan
membiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, serta saling tolong menolong
kepada orang lain.@
@Jur/Tubu/Bambang
H/SDM/2020.
No comments:
Post a Comment