PENCARIAN

TAPPING SCHOOL. PELATIHAN BUKA SADAP BARU.

 PTPN7-Tubu.

Askep Tanaman Joko Bintoro, SP.
Tapping school (pelatihan penyadapan karet) aspek ini sangat penting terhadap dua hal:

1.    peningkatan produksi dan mempertahankannya secara konsisten.

2.    kesinambungan produksi sesuai dengan umur  ekonomi pohon. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa umur ekonomi yang singkat bersumber dari kesalahan dan keserampangan penyadapan karet. Konsumsi kulit yang tinggi, kedalaman sadap yang tidak terkendali, bahkan bentuk spiral yang tidak sesuai dengan program penyadapan.

Penyadapan karet sesungguhnya merupakan keterampilan yang perlu dilatih dan dievaluasi. Hal ini terutama bagi penyadap pemula. Tapping school perlu digiatkan, baik pada sore hari di depan emplasemen maupun pada lokasi-lokasi tertentu pada perkebunan karet. Saatnya tapping school diprogramkan dan direalisasikan.

Seperti yang dilakukan Asisten Kepala tanaman Joko Bintoro, SP diwilayah Afdeling V dan VI yang akan segera dilaksanakan buka sadap ± 960 Ha.

Pada acara tersebut dihadiri pula oleh Asisten Tanaman, Mandor Besar mandor Sadap dan Karyawan yang akan melaksanakan buka sadap baru tersebut.

Asisten Kepala Joko Bintoro, SP memberikan arahan dan penjelasan serta pelatihan tentang cara aturan memegang sadap, ketebalan kulit saat buka sadap serta cara membuka sadap.

Diantaranya pada saat awal penyadapan dibuat arah garis sadap adalah dari timur ke barat, Kemiringan pada penyadapan 45 º, Dibuat garis batas muka dan belakang (parit sadap), Pemasangan talang sadap 10 cm dari ujung bawah alur sadap.   

POLA DASAR DALAM PENGETAHUAN BUKA SADAPAN

Kriteria matang sadap

Tanaman karet dapat disadap apabila telah memenuhi kriteria matang sadap pohon dan matang sadap kebun, yaitu:

a.  Matang sadap pohon

-   Umur tanaman ± 5 – 6 tahun atau lebih sesuai SOP.

-   Lilit batang pada ketinggian 100 cm dari pertautan okulasi minimal 45 cm

-  Ketebalan kulit pada ketinggian 100 cm minimal 7 mm. umur 5 th umumnya ketebalan tsb akan dicapai, lebih-lebih pada tanah yg subur dgn pemel. tan. sangat baik.

b.  Matang sadap kebun

-  Jumlah pohon karet pada satu blok/areal dengan lilit batang dan tebal kulit seperti tersebut di atas (matang sadap pohon), telah mencapai min 60 % dari populasi tanaman karet.

Pembuatan garis / mal sadap

-  Pada awal penyadapan, arah garis sadap adalah dari timur ke barat

-  Pada areal datar, garis sadap mengarah ke gawangan sehingga letak mangkok sadap ada di luar barisan tanaman.

-  Pada areal berteras kontour, garis sadap searah dengan garis kontour sehingga letak mangkok sadap berada dalam barisan tanaman.

- Jumlah garis sadap 3 daun (untuk 3 bulan penyadapan) dengan jarak antar garis sesuai tataguna kulit yang diterapkan, sekitar 1,5 - 2 cm.(perbulan)

Cara pembuatan mal sadap

-  Kemiringan pada penyadapan 45 º.

-  Dibuat garis batas muka dan belakang (parit sadap).

-  Menggunakan blak/mal sadap   

Manajer Agus Faroni dan Askep Tan. Irda Irnawan, sedang cek ketebalan kulit.

Kelengkapan perlengkapan di pohon

•  Sebulan sebelum pelaksanaan bukaan sadap baru, perlu dipasang perlengkapan sarana sadap di setiap pohon antara lain :

-   Membuat got alur lateks dari titik terendah garis sadap teratas (130 cm dari kaki gaah), tegak lurus ke arah bawah sepanjang 10 - 15 cm. (parit alur latex depan dan sandaran belakang. Lingkaran pohon 45 cm dibagi 2).

-   Pemasangan talang sadap 10 cm dari ujung bawah alur sadap.

- Pemasangan mangkok tetesan yang diikat ke pohon menggunakan tali ijuk/tampar plastik dengan jarak 10 cm di bawah talang sadap. 

Persiapan sadap TM I

•  Pengukuran lilit batang

Pengukuran lilit batang dilakukan pada ketinggian 100 cm dari pertautan okulasi, dgn tujuan utk menginventarisasi jumlah pohon yang lilit batangnya telah memenuhi kriteria matang sadap. Pengukuran lilit batang TBM terakhir pada bulan Agustus.

•  Waktu buka sadap baru

Pelaksanaan buka sadap pertama dilakukan pada bulan Oktober.

•  Pembagian hanca

Jumlah pohon per hanca tergantung umur tanaman, sistem sadap dan keadaan topografi.

Tabel Jumlah pohon per hanca

Uraian TM Ke :

Jml Pohon/HC kondisi Topografi

Datar

Berbukit

1 s.d 5

500 - 550

400 - 450

6 s.d 10

450 - 500

350 - 400

11 s.d 14

350 - 400

300 - 350

15 s.d 18

350 - 400

300 - 350

19 dst

275 - 300

250 - 275

 

 

 

Gambar proyeksi bidang sadap

-  Setiap blok/tahun tanam agar dibuat proyeksi bidang sadapan yang ditempatkan pada tempat yang strategis di pinggir jalan, sehingga mudah dilihat setiap orang. Warna dasar sebaiknya cat warna putih, sedangkan garis dan tulisan warna merah.

-  Pelaksanaan proyeksi bidang sadap dilakukan setahun sekali bersama-sama dengan penyusunan anggaran.

-  Realisasi penyadapan dilaporkan dalam bentuk tabel proyeksi bidang sadap.

Proyeksi Bidang Sadap & Mal Sadap untuk 3 bulan

Pelaksanaan buka sadap baru

-  Irisan sadap pertama dimulai dari batas 1 cm di atas garis sadap paling atas dengan kedalaman sadap sekitar 4 - 4,5 mm dari kambium.

-  Sadapan diteruskan secara bertahap sampai mencapai garis sadap teratas ( dilakukan sebanyak + 5 kali) dengan kedalaman 1,5 mm dari kambium dan sudah menghasilkan latek.

- Diupayakan agar kedudukan pisau sadap pada panel sadap telah mapan untuk menghindari luka kayu.

Tinggi buka sadap

-  Tinggi bukaan sadap baru adalah 130 cm diukur dari pertautan okulasi sampai titik terendah alur sadap.

-  Tinggi bukaan susulan sesuai dengan ketinggian buka sadap awal.

-  Tinggi buka sadapan pada bidang sadap BO-2, B1-1 dan B1-2 juga setinggi 130 cm. Tidak dibenarkan menambah ketinggian bukaan sadap.

Kemiringan / sudut sadap

Sudut irisan pada penyadapan SKB atau SKA adalah 45º. diukur terhadap garis horizontal. Maksud / tujuan penyadapan dengan sudut 45º. antara lain :

a. Memperbanyak pembuluh lateks yang terpotong.

b. Memperpanjang alur sadap, agar produksi bisa lebih optimal.

c. Memperlancar/mempercepat aliran latek.

d. Menghindari terjadinya sisa kulit yang tidak teriris sewaktu perpindahan dari sadap bawah ke sadap atas

Tebal kulit

  Ketebalan kulit yang baik adalah > 7 mm. Pada umur 5 tahun umumnya ketebalan tersebut akan dicapai, lebih-lebih pada tanah yang subur dengan pemeliharaan tanaman sangat baik, sedangkan pada tanah yang kurang subur hanya dicapai ± 6 mm.

  Pada kulit pulihan (rewewable-bark), pemulihan kulit pertama dalam 7 tahun dapat mencapai 7 mm, sedangkan untuk pemulihan kedua dalam waktu 8 tahun.

  Secara ekonomis tebal kulit pohon harus mencapai 7 mm, pemulihan kulit yang tipis tidak menguntungkan.

  Berapapun ketebalan kulit, luka kayu tidak boleh terjadi, khususnya pada penyadapan kulit perawan. 

Intensitas Sadap

  Intensitas sadap menunjukkan kemampuan pohon dapat disadap yang dinyatakan dalam persen (%).

  Sebagai pedoman:

-   Proses biosintesis lateks (regenerasi lateks) pada tanaman karet berlangsung selama 2 x 24 jam.

- Sehingga penyadapan ½Sd/2 yaitu penyadapan 2 hari sekali dinyatakan mempunyai intensitas sadap 100%. Intensitas 100% berarti jumlah lateks yang dikeluarkan melalui penyadapan sama dengan jumlah lateks yang diregenerasikan. 

Penjabaran Sistematis Intensitas Sadap

-         Intensitas pada penyadapan sehari sekali (½Sd/1)

Sehingga intensitas pada penyadapan sehari sekali adalah 400%.

-         Intensitas pada penyadapan tiga hari sekali (½Sd/3)

Sehingga intensitas pada penyadapan tiga hari sekali adalah 66,67%

-         Intensitas pada penyadapan tiga hari sekali ditambah stimulan (½Sd/3.ET) memiliki intensitas sadap hampir sama dengan penyadapan ½Sd/2 yaitu 100%.

Konsumsi Kulit

• Ketebalan pemakaian kulit mempunyai hubungan dengan jangka waktu penggunaan kulit. Irisan yang terlalu tebal hanya akan memboroskan konsumsi kulit, sehingga umur produksi tanaman karet menjadi pendek.

• Ketebalan irisan sadap sebaiknya normatif, yaitu untuk penyadapan SKB (½S↓d/3) diusahakan 1,3 - 1,6 mm/irisan; SKA (¼S↑d/3) diusahakan 2,1 - 2,5 mm/irisan.

• Yang penting untuk diketahui adalah bahwa tebal-tipisnya irisan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keluarnya lateks (produksi), tetapi yang sangat menentukan keluarnya lateks adalah kedalaman irisan sadap(mendekati kambium). 

Kedalaman Sadap

• Semakin ke arah kambium, jumlah pembuluh lateks semakin banyak. Sehingga irisan sadap yang semakin dalam (namun tidak sampai melukai kayu) akan semakin banyak memotong pembuluh lateks.

• Irisan sadap yang kurang dalam menyebabkan pembuluh lateks tidak maksimal terpotong, sehingga produksi tidak optimal. Sebaliknya sadapan yang terlalu dalam, akan beresiko melukai kayu, menyebabkan terganggu pemulihan kulit, timbul benjolan pada bidang sadap, aliran lateks terputus bahkan terjadi kering alur sadap.

• Untuk mendapatkan hasil yang optimal, penyadapan dilakukan dengan kedalaman 0,5 – 1 mm dari kambium.

• Hubungan pengaruh kedalaman sadap dan jumlah pembuluh lateks yang terpotong.

Hubungan kedalaman irisan sadap dan persentase pembuluh lateks terpotong

Kedalaman

Persentase pembuluh lateks terpotong

2,0 mm dari kambium

38%

1,5 mm dari kambium

48%

1,0 mm dari kambium

62%

0,5 mm dari kambium

80%

 Waktu Penyadapan 

  Keluarnya lateks dipengaruhi tekanan turgor yaitu akibat adanya perbedaan tekanan sel pembuluh lateks dan sel-sel parenchym di sekitar pembuluh lateks

  Tekanan turgor dipengaruhi suhu udara. Pada pagi hari udara masih lembab, dingin, laju transpirasi masih kecil dan tekanan turgor lebih besar.

  Semakin siang sirkulasi udara semakin cepat sehingga mempercepat koagulasi lateks terutama pada permukaan irisan sadapan yang menyebabkan lateks berhenti mengalir.

  Karena faktor-faktor tersebut, maka penyadapan harus dilakukan sepagi mungkin dan secepatnya selesai, diusahakan paling lambat jam 04.00 WIB.

Tiga Tertib Penyadapan

1.Tertib norma sadap / cara menyadap

2. Tertib mulai menyadap jam 03.00 sd 04.00 pagi

3. Tertib pungut CL/Lump - pungut lateks

Proses / urutan penyadapan

• Urutan pekerjaan dalam menyadap pohon karet dimulai dari pekerjaan pertama sampai terakhir, yaitu:

-  Lump mangkok diambil setelah sehari penyadapan dan dimasukkan ke ember plastik, sehingga tidak dibenarkan jika ditaruh di tanah.

-  Mengambil scrap dan dikumpulkan.

-  Menempatkan tempat talang dengan benar. Jarak talang dengan allur sadap terendah sekitar 10 cm.

-  Mempertegas garis belakang dan depan jika garis tersebut sudah tidak jelas.

-  Menyadap dengan pisau sadap yang disarankan SOP.

-  Memasang mangkok.

-  Mengarahkan agar getah mengalir tidak menyimpang dari mangkok.

-  Pohon awal yang disadap adalah dimulai dari pohon awal yang distimuansia pertama kali.

- Setiap setengah bulan, urutan pohon yang disadap dibalik, yang disadap pertama pada periode yang lalu, kemudian disadap paling akhir pada penyadapan berikutnya. 

Gerakan penyadapan

  Gerakan-gerakan dasar penyadapan dilakukan dengan gerakan yang kompak antara kedua tangan yang memegang pisau sadap, gerakan memutar badan, dan langkah kaki berjalan mundur setapak mengikuti lingkar pohon dan arah miringnya sadapan.

Gerakan penyadapan ke arah bawah (SKB) ;

- Tangkai pisau dipegang dengan jari tangan kanan tepat pada pertengahan sehingga terdapat keseimbangan berat untuk memudahkan pengendalian penyadapan.

- Jari tangan kiri, selain kelingking dan ibu jari ditempelkan pada punggung pisau sadap untuk membantu mengendalikan pisau, pada saat menyadap maupun mengatur kedalaman irisan.

- Memperdalam irisan dapat dilakukan dengan mengangkat dinding pisau yang menempel pada bidang sadap.

- Penyadap berdiri di samping bidang sadap, bertumpu pada kedua kaki, berat badan bertumpu pada kaki kiri yang berada di posisi depan, sedangkan kaki kanan bertumpu pada ujung kaki. Ujung kaki kanan berada di sebelah tumit kaki kiri dengan jarak sekitar satu genggam.

- Kemudian mata pisau diletakkan pada ujung bidang sadapan. Sebelum dilakukan penyadapan bidang sadap, bagian ujung di- shothok dengan mata pisau bagian atas. Pada saat melakukan penyadapan, irisan sadap dimulai dari kiri atas ke kanan bawah dengan menggerak-gerakkan pisau. Gerakan pisau dikendalikan oleh refleksi pergelangan tangan dan dikemudikan jari tangan kiri.

- Gerakan kaki mengikuti laju pisau ke arah kanan bawah sadapan melingkar sesuai alur irisan sadap. Kaki kiri berjalan mundur setapak bergantian dengan kaki kanan.

- Pada akhir penyadapan, pada saat mata pisau di batas selokan bawah, mata pisau diangkat keatas memotong sedikit bidang sadap untuk menambah keluarnya latek. 

Sumber. Puslitbang Perkebunan


Jur/Tubu/Bambang Herto/SDM/2020.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog