PTPN7-Tubu.
Tapping school (pelatihan penyadapan karet) kembali dilakukan diwilayah AFD VII Kamis (24/09/2020).
Dalam acara tersebut diikuti sebanyak 30 pekerja penyadap yang ada di 2 kemandoran.
Sebagai moderator dan sebagai pembimbing dalam pelatihan tersebut Askep Tanaman Joko Bintoro, SP, dalam penjelasan yang disampaikan Askep Tanaman mengenai system sadap atas yang benar serta bagai mana mencari pontensi produksi yang baik pada sadapan atas.
Agus Rianto Calon Karpim yang saat ini masih menjalani
tugas mewakili sebagai Asisten tanaman AFD VII memperaktikan cara memegang dan
menggerakkan pisau sadap yang biasa disebut pisau pacekung kepada para karyawan
mengikuti pelatihan tersebut.
Dengan antusias dan semangat karyawan mendengarkan pemaparan penjelasan yang disampaikan Askep Tanaman Joko Bintoro, SP. Sadap
atas yang dilakukan pada ketinggian 130 cm - 300 cm dari permukaan tanah.
Penyadapan pada bidang sadapan atas dilakukan dengan menggunakan metode sadapan
arah ke atas (upward tapping). Secara umum
sadapan atas dilakukan pada saat bidang sadapan bawah telah habis, namun tidak
sedikit ada juga yang melakukan kedua teknik sadap ini secara bersamaan
untuk mengoptimalkan produktivitas lateks. Secara konvensional, penyadapan
panel atas dilakukan ketika kulit pada panel bawah sudah disadap selama 2
periode (perawan dan pulihan), Panel atas tanaman karet memiliki potensi yang
besar dalam eksploitasi karet. Masalah utama dalam penyadapan panel atas adalah
mutu sadapan yang kurang baik dan kehilangan produksi diperkirakan mencapai 30%
sebagai akibat aliran lateks yang keluar dari alur sadap. Aspek teknis
penyadapan seperti ketinggian, arah, kemiringan, dan kedalaman sadap
perlu diterapkan untuk mengoptimalkan produksi lateks sekaligus
meminimalkan pengaruh negatif terhadap kesehatan tanaman. Sadapan dengan irisan
pendek (S/4) ke arah atas dikombinasikan dengan stimulan yang efektif diharapkan
dapat mengoptimalkan produksi pada panel atas.
Itulah salah satu
materi yang disampaikan Askep Tanaman dalam Tapping School.
Jur/Tubu/Bambang
H/SDM/2020.
No comments:
Post a Comment